Rabu, 29 Juli 2009

AGENDA FISTIVAL DANAU POSO DIPAPARKAN KE MENTERI

Pemerintah Provinsi Sulteng dan Pemkab Poso terus mempermantap rencana pelaksanaan Festival Danau Poso (FDP) ke-12 di Kota wisata Tentena. Kemarin (28/7) Pemprov Sulteng yang dipimpin langsung Gubernur HB Paliudju bersama Bupati Poso Piet Inkiriwang memaparkan agenda tahunan kepada Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik.

Hal tersebut dilaporkan langsung ketua seksi acara FDP yang juga Kabag Humas Pemkab Poso, Amir Kiat SH kepada sejumlah wartawan usai rombongan diterima menteri kebudayaan dan pariwisata di Balairong Departemen Kebudayaan dan Pariwisata di Jakarta. Kata Amir, agenda FDP yang bakal dihelat 8-11 Agustus 2009, diawali dengan rangkaian kegiatan lokal yakni, pekan budaya daerah Poso yang akan diikuti seluruh kecamatan yang ada di Poso.

Menurut Amir, pekan budaya Poso akan dimulai pada awal Agustus hingga 7 Agustus 2009 bertempat di lokasi wisata FDP—Tentena. Dalam pertemuan dengan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik kata Amir, Gubernur HB Paliudju dan Bupati Poso Piet Inkiriwang menjelaskan kondisi Poso dalam kondisi aman dan kondusif. ‘’Kondisi Poso tidak terpengaruh dengan kasus ledakan bom JW Marriott dan Ritz Carlton di Jakarta,’’ kata Amir saat dihubungi via telphonenya dari Jakarta, tadi malam (28/7).

Membaiknya kondisi Poso dan sekitarnya lanjut Amir, menjadi indicator keamanan Indonesia di mata dunia Internasional. Menteri Jero Wacik katanya, juga meminta kepada masyarakat khususnya di Poso dan Sulteng untuk tidak terpengaruh dengan kasus ledakan bom di Jakarta. ‘’Dari pertemuan langsung tersebut ada keinginan pak Menteri menghadiri langsung FDP di Poso—Sulteng,’’ jelas Amir lagi(rstmopm).


Diakhir penjelasannya Amir mengungkapkan, sebelum bertemu dengan menteri terlebih dahulu Pemkab Poso memperkenalkan tarian Torompio yang merupakan adat kebudayaan Poso. Tarian ini sebutnya, mengisahkan dua sijoli yang lagi jatuh cinta.

Jumat, 17 April 2009

SULAWESI TENGAH, PEROLEHAN SUARA DEMOKRAT TERGESER GOLKAR

Palu – Perolehan suara sementara Pemilu Legislatif 2009 untuk daerah pemilihan Propinsi Sulawesi Tengah yang berhasil diakses melalui KPU Sulawesi Tengah sampai hari ini, Jumat (17/4) Partai Golkar mulai menggeser tempat teratas Partai Demokrat.

Suara yang yang masih terbatas untuk DPR RI tersebut, masing masing untuk Partai Golkar memperoleh 5.898 diraih caleg atas nama Mochidin, Demokrat 5.431 diraih caleg nomor urut 2 atas nama Ratna Situmorang.

Sementara pada posisi ke 3, Partai Damai Sejahtera (PDS) diraih caleg nomor 1 atas nama, Pasror Hasibuan yang meraup suara 2.711, selanjutnya, PDIP pada posisi ke 4 yang memperoleh suara 3.121 untuk caleg, Dr. Kristian Parinsi yang mendapatkan 677 suara dan PKS oleh caleg Drs Adiyaksa Daud Msi yang memperoleh 2.137 suara.******


KPU DONGGALA BELUM KELUARKAN DATA RESMI SUARA PEMILU

Dongala -
Meskipun pada hari ini, Jumat (17/4) telah memasuki hari ke delapan pasca pemungutan suara pada Pemilu Legislatif 2009 namun pihak KPU Kab. Donggala, Prop Sulawesi Tengah belum dapat memberikan data resmi tentang jumlah perolehan suara.

Ketua KPU Kab. Donggala, Amir Machmud SH ketika dikonfermasi melalui celluler, mengakui, hingga hari ini KPU Kab. Donggala belum dapat menyampaikan data perolehan suara secara resmi pada Pemilu Legislatif tanggal 9 April lalu.

Meskipun penyampaian hasil data pencontrengan sudah sampai di KPU Kab Donggala telah mencapai 80% dari 30 PPK se Kabupaten Donggala namun secara resmi baru akan diumumkan secara resmi 19 April mendatang melalui rapat pleno.

Terkait dengan pasca pencontrengan Pemilu Legislatif di Kab. Donggala, ungkap Amir Machmud, dalam kondisi aman hal ini ditandai, sampai saat ini belum ada satupun dari pihak Caleg sebagai peserta Pemilu memberikan komplain ke KPU.

Hal tersebut menunjukan, pelaksanaan pemungutan suara pada 9 April lalu berjalan tertib dan lancar.******


WARGA HARAPKAN DPT PILPRES LEBIH AKURAT

Palu –
Daftar pemilih tetap (DPT) pada Pilpres 2009 nanti diharapkan lebih akurat sehingga seluruh wajib pilih dapat menggunakan hak pilihnya.

Demikian diungkapkan Ibu Samuji salah seorang ibu rumahtangga menyikapi banyaknya wajib pilih yang tidak dapat menyalurkan aspirasi politiknya pada Pemilu Legis Latif (9/4) yang lalu karena tidak masuk DPT.

Oleh karena itu, dirinya mengharapkan, para petugas terkait dalam menghadapi Pemilu Presiden/Wakilpresiden mendatang dapatnya melakukan pendataan yang akurat sehingga bagi warga negara yang sudah berhak memilih dapat menggunakan hak pilihnya.

Ibu dari dua anak ini, juga mengatakan kekecewaannya karena pada Pemilu Lageslatif lalu beberapa anggota keluarganya tidak masuk dalam DPT sehingga tidak dapat memberikan hak suaranya padahal sudah memenuhi syarat untuk memilih(rsmopm).

Kamis, 16 April 2009

MENCAIRNYA SEBUAH ASPIRASI RAKYAT TERHADAP PILIHANNYA

Oleh Rustomo

Pemilihan Umum (Pemilu) yang dilaksanakan pada Kamis 9 April 2009, berlangsung ditengah-tengah berbagai masalah yang terjadi diluar dugaan seperti, surat suara tertukar antara satu dengan daerah pemilihan, surat suara belum tiba disejumlah TPS sehingga tidak terlaksana sesuai dengan jadwal, mereka yang mempunyai hak pilih tidak dapat ikut mencontreng karena tidak tercantum dalam daftar pemilih tetap (DPT) dan tidak ada fasilitas untuk memilih di Rumah Sakit dan Lembaga Pemasyarakatan.

Segala kekurangan dalam pelaksanaan Pemilu Legislatif tersebut, berpotensi bagi timbulnya gugatan dari para peserta Pemilu di belakang hari. Dalam hubungan ini, Mahkamah Konstitusi, telah memperkirakan lebih dari 2000 kasus akan diajukan Partai-partai Politik (Parpol) yang tidak puas dengan perolehan mereka.

Hasil hitung cepat atau Quick Count Pemilu Legislatif 2009 yang dilakukan beberapa lembaga sourvey, menempatkan Partai DEMOKRAT nomor urut 31 diatas sekali kemudian disusul PDIP, GOLKAR, PKS, PAN, PKB, PPP, GERINDRA, HANURA dan PBB.

Jika hasil hitung cepat tersebut bertahan sampai dengan hitungan resmi yang akan diumumkan KPU berikutnya, maka 29 Partai Politik peserta Pemilu tidak mempunyai wakil di DPR, dua diantaranya Partai berbasis Islam yang kini mempunyai wakil di DPR RI, dua Parai baru, yang menggeser kedudukan kedua Partai berbasis Islam tersebut, GERINDRA dan HANURA.

Naiknya Partai DEMOKRAT ditempat teratas, ditanggapi beragam oleh pengamat, antara lain, pemilih sudah mencair tidak terikat dengan Partai yang pernah mereka pilih 2004, Pemilih memiliki orientasi kepada tokoh tokoh ketimbang Partai. Ada juga, bahwa pemilih masih melihat aliran Politik yaitu memilih Partai beraliran tengah daripada kiri atau kanan.

Kepercayaan yang diberikan para pemilih kepada Partai DEMOKRAT, disebabkan oleh kebijakan kebijakan favorite yang dilaksankan pemerintah seperti, Bantuan Langsung Tunai(BLT), Raskin, dan Kredit usaha rakyat.

Menyusul Pemilu Legislatif 2009, Partai-partai politik harus berkualisi untuk dapat mengusung seorang calon Presiden. Sebelum Pemilu Lagislatif, mereka sudah mengadakan pendekatan dan menyepakati sejumlah program. Masih akan dilihat, apakah Partai-partai yang disebut-sebut sebagai segitiga emas dan jembatan emas akan melanjutkan keinginan mereka untuk bekerjasama setelah Pemilu Legislatif 2009.

Kesemuanya tersebut, hanyalah sebuah permainan Politik belaka, yang penting, bagaimana menentukan nasib Bangsa Indonesia yang lebih baik pada lima tahun mendatang karena dalam berpolitik, tidak ada musuh yang abadi, namun yang ada hanyalah sebuah kepentingan yang abadi yaitu rakyat sejahtera dimasa mendatang (rstmopm).

Selasa, 14 April 2009

RATUSAN PELANGGARAN PEMILU DI SULTENG MASIH DALAM PROSES

Palu – Sejumlah pelanggaran Pemilu Legislatif 2009 sejak kampanye minggu tenang hingga pemungutan dan penghitungan suara yang ditemukan pihak Panwaslu kini tengah ditindaklanjuti baik secara adminitratif maupun yang mengarah pada pidana.

Ratusan pelanggaran yang ditemukan pihak pengawas pemilu (Panwaslu) Propinsi Sulawesi Tengah terkait pelaksanaan Pemilu Legislatif 2009 kini dalam tahap proses

Ketua Panwaslu Propinsi Sulawsei Tengah, Ir Kasman Jaya pada Selasa (14/4) mengakui, sejak kampanye hingga hari”H” pemungutan dan penghitungan suara telah terjadi ratusan pelanggaran yang dilakukan oleh peserta Pemilu.

Dari ratusan pelanggaran tersebut, kini telah ditindak lanjuti dengan melaporkan kepad pihak yang berwenang seperti pelanggaran yang bersifat administratif diteruskan ke KPU. Sementatra yang bersifat pidana, diteruskan ke pihak Kepolisian.

Tentang maney politik ungkap Kasman Jaya, juga mewarnai pelangaran Pemilu legislatif yang terjadi dibeberapa kabupaten/kota yang berada di Sulawesi Tengah.

Sejumlah pelanggaran tegas Kasman Jaya, didominasi terhadap banyaknya wajib pilih yang tidak terdaftar dalam daftar pemilih tetap (DPT) sehingga tidak dapat memberikan hak suaranya pada pemilu legislatif kali ini.

Selain itu, tidak profesionalnya sejumlah petugas KPPS dalam pengisian formulir serta tidak menyerahkan berita acara dan sertivikasi kepada petugas serta terdapat sejumlah pemilih yang belum mencapai umur.****

MASYARAKAT TOJO UNAUNA SADAR SERTA DEWASA DALAM BERPOLITIK

Tojo Unauna -
Kedewasaan dan kesadaran masyarakat dalam berpolitik memberikan konstribusi cukup berarti pada pelaksanaan pemilu legislatif, 9 April 2009 yang lalu.

Kenyataan menunjukkan, kelancaran dan ketertiban serta keamanan pelaksanaan pesta demokrasi pemilu legislatif tersebut dapat dicapai berkat peran dan dukungan dari masyarakat dalam mewujudkannya.

Menyinggung hasil pemilu didaerah yang terkenal dengan obyek wisata alamnya Kepulauan Togean ini, Menurut Bupati Tojo Unauna, Drs Damsik Ladjalani, saat ini masih menunggu dari pihak KPU.

Lembaga KPU tersebut, sebagai penyelenggara dan berwewenang mengumumkan hasilnya, demikian lanjut Damsik Landjalani.

Hal tersebut disampaikan disela sela menghadiri peringatan hari ulang tahun ke 45 Propinsi Sulawesi Tengah tanggal 13 April 2009 kemarin di Palu.

Serangkaian hari ulang tahun tersebut, diharapkan, propinsi Sulawesi Tengah semakin dewasa, memantapkan program-programnya kedepan guna memajukan daerah dan peningkatan kesejahteraan masyarakat (rstmopm).

Senin, 13 April 2009

KEBERHASILAN PEMBANGUNAN DIWUJUDKAN LINGKUNGAN YANG KONDUSIF

Palu – Kebehasilan pembangunan daerah Sulawesi Tengah hanya dapat diwujudkan melalui suatu lingkungan kehidupan masyarakat yang kondusif, hal tersebut disampaikan Gubernur Sulawesi Tengah, HB Paliudju pada peringatan hari ulang tahun ke 46 Propinsi Sulawesi Tengah, pagi tadi Senin (14/4) di Palu.

Walupun banyak kemajuan yang dicapai dan telah memberi kepada masyarakat namun masih banyak yang harus dilakukan untuk membangun Sulawesi Tengah yang lebih baik lagi ke depan.

Dikatakan, kita telah berhasil memulihkan berbagai dampak krisis monoter dan dampak ekonomi di masa lalu. Karena itu, ke depan menjadi tugas bersama untuk lebih memantapkan hasil pembangunan yang dicapai agar dapat memberi masalahat yang lebih besar dan dirasakan masyarakat secara nyata.

Disamping itu tegas Paliudju, daerah ini masih dihadapi berbagai masalah yang menjadi agenda pembngunan selama kurun waktu beberapa tahun mendatang seperti, tingkat kesejahteraan dan kuwalitas masih rendah serta rentannya sistim perekonomian Sulawesi Tengah.

Untuk itu, tegas Pliudju, perlunya merevitalisasi pembangunan pertanian yang menjadi basis perekonomian Sulawesi Tengah.

Peringatan hari ulang tahun Propinsi Sulawesi Tengah yang ke – 46 dilaksanakan dengan sederhana namun meriah dan penuh rasa kebersamaan ditandai dengan penyerahan penghargaan Karya Satya Lencana kepada PNS yang telah mengabdi dengan baik selama 30 tahun, 20 tahun, peserta KB Lestatri selama 20 dan 15 tahun yang menggunakan kontrasepsi spiral dan suntik(rstmopm).

Kamis, 09 April 2009

PELAKSANAAN PEMILU LEGISLATIF 2009 DI POSO RELATIF KONDUSIF

Poso - Situasi keamanan pelaksanaan Pemilu Legislatif di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah cukup kondusif.

Situasi keamanan dan ketertiban di Kota Poso dalam pelaksanaan pesta demokrasi sampai saat ini cukup kondusif. Hal tersebut melalui pantauan dilapangan, terlihatnya banyak warga masyarakat yang memiliki hak pilihnya berbondong-bondong di TPS guna menyalurkan aspirasi politiknya.

Seperti halnya di TPS III Kel Kasintuwu, Kec. Poso Kota dimana tempat tersebut terlihat Bupati Kab. Poso, Drs.Piet Inkiriwang MM berserta keluarganya untuk menyalurkan hak pilihnya.

Piet Inkiriwang dalam menyalurkan hak pilihnya tidak berbeda dengan warga masyarakat lainnya. Tepat pukul 09.00, Piet beserta keluarganya tiba di TPS III dan langsung mendaftar kemudian duduk untuk mengantri bersama warga lainnya untuk menunggu gilirannya.

Usai melakukan pencontrengan, terkait dengan banyaknya warga yang belum terdaftar, Piet Inkiriwang mengatakan, dirinya tetap berupaya untuk memperjuangkan warganya yang saat ini belum mendapatkan hak pilih melalui daftar tetap untuk mendapat hak pilihnya dikemudian hari.

Sebelumnya, Kapolres Poso, AKBP Drs. Adeni Mohan MM mengungkapkan, Polri dalam mengawal pesta demokrasi 2009 di Kab. Poso telah mengerahkan personilnya sejak sebelum kampanye hingga pemilihan umum legislatif sampai penghitungan suara.

Adapun Polri saat ini tetap menjaga keamanan dan ketertiban, hingga saat ini Kab. Poso masih dalam siatuasi yang kondusif, aman dan terkendali. Polri dalam tugasnya telah didukung oleh TNI dan Satpol PP.

Sementara hak pilih tetap yang terdaftar di TPS III, Kel Kasintuwu berjumlah 822 orang dan hingga berita diturunkan, belum terpantaunya jumlah yang menggunakan hak pilihnya.******
PESTA DEMOKRASI 2009 DI PALU KONDUSIF

Palu –
Kapolda Sulawesi Tengah Brigjend Polisi Drs.Supani Parto MM menyampaikan salut dan penghargaan kepada atas dukungan segenap komponen masyarakat yang memungkinkan pesta demokrasi Pemilu 2009 yang aman dan lancar.

Stabilitas keamanan yang kondusif tersebut, disampaikan Kapolda seusai memantau beberapa TPS di kota Palu bersamaan anggota Muspida Sulawsi tengah siang tadi, Kamis(9/4).

Suasana yang aman dan dinamis tersebut, harap Kapolda, hendaknya terus dijaga dan dipertahankan guna kesinambungan pembangunan Bangsa ke depan.

Kapolda juga mengajak jajarannya untuk terus menjalin kemitraan sekaligus menjadi pengayom ditengah-tengah masyarakat sebagai bagian dari pelaksanan tugas kepada Bangsa dan Negara. ******


PEMUNGUTAN SUARA DI POSO BERLANGSUNG TERTIB

Poso - Pelaksanaan pemungutan suara bagi masyarakat di Kab. Poso, Propinsi Sulawesi Tengah, pagi tadi, Kamis (9/4) berlangsung tertib dan aman tanpa adanya pelanggaran yang signifikan.

Hasil pantauan dilapangan, pelaksanaan pemungutan suara oleh kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) di sejumlah TPS di kota Palu secara umum berlangsung tertib dan aman.

Kondisi seperti ini, dapat diwujudkan berkat dukungan masyarakat pemilih yang memiliki kesadaran berpolitik yang cukup tinggi untuk menyalurkan aspirasinya melalui pencentangan di bilik suara.

Meskipun pelaksanaan pemungutan suara khususnya di kota Poso berlangsung dengan tertib dan lancar. Namun, persoalan melipat kertas suara yang dilakukan oleh para pemilih sedikit menyita waktu sehingga dapat mempengaruhi pelaksanaan pemungutan suara.

Contoh misalnya, Bupati Poso Drs.Piet Inkiriwang MM saat melakukan pencontrengan dan melipat kertas suara harus menyedidiakan waktu sekitar empat menit.

Terkait dengan banyaknya warga masyarakat yang tidak dapat memberikan hak suaranya pada pemilu Legislatif kali ini, yang dikarenakan tidak terdaftar dalam daftar pemilih tetap (DPT), masalah ini adalah masalah nasional dan diharapkan kedepan tidak terunglang kembali pada masa pemilihan Presiden nanti.****

BUPATI POSO SALURKAN ASPIRASI POLITIKNYA

Poso -
Bupati Poso Drs. Piet Inkiriwang menyalurkan aspirasi politiknya di TPS III Jln. Sudirman, Kel. Kasintuwu, Kec Poso Kota.

Halaman Sekolah Dasar(SD) GKST 2 di Jln. Sudirman Palu menjadi tempat berkumpulnya warga disekitar tersebut.

Hal tersebut disebabkan karena halaman sekolah SD GKST 2 dijadikan tempat pemungutan suara (TPS) III Kel. Kasintuwu, Kec. Poso Kota dalam pemilu legislatif 2009 ini.

Warga yang menyalurkan aspirasi pada TPS III tercatat 822 orang dalam DPT termasuk Drs. Piet Inkiriwang MM bersama Istri dan anaknya yang juga Caleg.

Setelah menyalurkan aspirasi politiknya di TPS III pagi tadi pagi, Kamis (9/4) Bupati Poso, Drs. Piet Inkiriwang mengatakan, sukses pemilu lima tahunan menjadi harapan meski diperhadapkan dengan keterbatasan dan kekerangan.

Menyinggung adanya sejumlah warga yang tidak mendapat kesempatan menyalurkan aspirasinya pada pemilu legislatif hari ini, Piet Inkiriwang mengatakan, dirinya tetap berupaya untuk memperjuangkan warganya yang saat ini belum mendapatkan hak pilih melalui daftar tetap untuk mendapat hak pilihnya dikemudian hari.*******

274 PENGHUNI LAPAS PALU ASPIRASI POLITIKNYA TIDAK TERSALURKAN

Palu - Warga binaan Lembaga pemasyarakatan kelas II A Palu, pada pemilu legislatif dan DPD pada Kamis (9/4) samasekali tidak dapat menyalurkan hak politiknya.

Alasan utama tidak tersalurkan hak politik mereka, dikarenakan seluruh penghuni Lapas tidak terdaftar dalam daftar pemilih tetap (DPT) pada pemilu legislatif dan DPD 2009 ini.

Ketika dikonformasi melalui Celluler, Kepala Lapas Kelas II A, Fernando K. Bcip. SH mengatakan, sangat menyayangkan atas kejadian tersebut dan merasa kecewa.

Dirinya mengakui, sebanyak 274 warga binaan Lapas Palu jelasnya hari ini tidak melakukan pencentangan termasuk karyawanya dan warga penghuni komplek Lapas II A sendiri.

Kalapas II A Palu Fernando menjelaskan, permasalahan ini telah dikonformasikan menjelang beberapa hari pelaksanaan dengan pihak pelaksana pemilu ditingkat Kecamatan, Kelurahan bahkan hingga KPU. Namun dari jawaban yang diperolah antara lain menyatakan, bahwa penghuni Lapas sebelumnya tidak masuk dalam data kependudukan setempat.****


TINGGINYA ANTUSIASME MASYARAKAT KABUPATEN PARIGI MOUNTONG UNTUK MENYALURKAN ASPIRASI POLITIKNYA

Parigi –
Pelaksanaan pencentrangan di Kab. Parigi Moutong pagi tadi, Kamis (9/4) berlangsung lancar dan aman walaupun dihadapkan dengan berbagai kendala - kendala.

Walupun dalam beberapa hari terakhir ini sebagian wilayah Kabupaten Parigi Moutong, Propinsi Sulawesi Tengah diguyur hujan bahkan di Desa Tomini, Kec. Tomini sore kemarin Rabu (8/4) dilanda banjir akibat luapan sungai. Namun pada hari “H” pencontrengan hari ini cuaca sangat cerah.

Dari hasil pantauan dilapangan, disejumlah lokasi Kabupaten Parigi Mountong masyarakat begitu antusias mendatangi TPS tempat mereka menyalurkan aspirasi politiknya.

Bahkan begitu antisiasnya masyarakat sampai-sampai mereka rela untuk sementara tidak melaksanakan aktivitas rutinnya yang mayoritas sebagai petani, bahkan aktivitas perdagangan di pusat perbelanjaan seperti di pasar Inpres Tinombo yag seyogyanya hari ini sebagai hari pasar namun khusus hari ini, pasar tersebut dipadati warga untuk memberikan hak suaranya di TPS I.

Begitu besarnya antusiame masyarakat menggunakan hak politiknya, sampai sampai seorang Nenek, Zulharminta (60) yang hendak bergegas menuju TPS di Desa Tinjauan mengalami musibah kecelakaan lalulintas yang hingga saat ini belum sadarkan diri yang dirawat di Puskesmas Tinombo.

Antusiasme masyarakat ini, sekaligus menepis kekhawatiran tentang isu adanya Golput dalam beberapa hari terakhir ini yang meramaikan perbincangan masyarakat di Parigi Mountong khususnya di Kecamatan Tinombo.

Sementara terkait temuan dari Panwaslu setempat, diakui terjadinya pelanggaran diantaranya, pemasangan atribut Partai di tempat tempat terlarang seperti di tempat ibadah. Selain itu, di Kecamatan Tinombo terkendala dengan kurangnya jumlahnya surat suara.

Kendala lainnya, terjadinya kekeliruan pendistribusian surat suara yakni tertukarnya surat suara antara Dapil I dan Dapil II. Dari beberapa kendala tersebut, dapat diantispasi dengan baik (rstmopm).

Rabu, 08 April 2009

MENJELANG PEMILU LEGISLATIF, KOTA POSO KONDUSIF

Poso – Situasi keamanan menjelang pelaksanaan Pemilu Legislatif di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah cukup kondusif.

Situasi keamanan dan ketertiban di Kota Poso menjelang pelaksanaan pesta demokrasi sampai saat ini cukup kondusif. Hanya saja, dibeberapa lokasi dalam pantauan, masih adanya atribut kampanye dari Parpol yang belum sempat dibersihkan terutama lambang Parpol yang berada di pohon pohon.

Menyinggung jumlah aparat keamanan yang diturunkan, untuk pengamanan pemilu Legislatif di Kab. Poso ini telah diturunkan aparat kepolisian dan satpol.

Adapun aparat kepolisian disiagakan untuk Kamtibmas, dan disiagakan pada 454 TPS yang tersebar di kelurahan di Kab. Poso.

Pantauan dilapangan, beberapa bilik bilik TPS di beberapa tempat kota Poso pagi ini (Rabu (8/4), sudah mulai disiapkan dan selanjutnya sudah dikatakan stiril.


KTP DAPAT DIGUNAKAN SEBAGAI TANDA HAK PILIH

Palu –
Wajib pilih yang telah masuk dalam daftar pemilih tetap (DPT) yang tidak mendapat kartu undangan dari KPPS dapat mempergunakan hak pilihnya dengan memperlihatkan kartu tanda penduduk (KTP) ditempat pemungutan suara (TPS).

Penegasan tersebut, disampaikan Ketua KPUD Sulawesi Tengah, DR Ir Adam Malik pagi tadi Rabu (8/4) diruang kerjanya, menanggapai banyaknya keluahan dari masyarakat yang belum mendapat kartu undangan untuk mencentang atau mencontreng.

Setiap pemilih yang telah tercantum dalam daftar DPT, menurutnya, mempunyai hak untuk memberikan suaranya dengan menunjukan kartu tanda pengenal (KTP).

Sementara itu bagi warga yang tidak masuk dalam DPT, akan memperoleh hak pilih pada Pemilu Presiden dan Wakilpresiden mendatang.*****


WARGA DIKECEWAKAN ATAS HAK PILIHNYA DIHILANGKAN

Palu -
Sejumlah masyarakat yang memiliki hak pilih namun tidak masuk dalam daftar pemilih tetap (DPT) merasa kecewa kerena tidak dapat memberikan hak suaranya pemilu legislatif 2009 besuk.

Warga masyarakat Kota Palu, yang tidak masuk dalam DPT, satu diantaranya Lamto(48), merasa kecewa karena bakal tidak dapat menyalurkan aspirasinya melalui Pemilu legislatif di TPS.

Saat ditemui dirumahnya, dibilangan Jln Sisingamaraja kota Palu, Lamto mengakui, dirinya merasa kecewa karena tidak terdaftar dalam DPT pada pemilu legislatif 2009.

Menurut Lamto, sejumlah warga masyarakat termasuk dirinya yang tidak terdaftar dalam DPT pada pemilu legislatif ini, sangat menyesal karena tidak dapat menggunakan haknya sebagai warga negara untuk memberikan suaranya di TPS.

Sementara disisi lain, ungkap Lamto, pemerintah menghimbau kepada masyarakat yang memiliki hak pilih agar tidak menjadi Golput. Namun saat pemungutan suara, sangat terkesan justeru pemerintah seakan – akan menggolputkan pemilih.

Dengan melihat kondisi seperti ini, kata Lamto, ke depan termasuk Pilpres nanti diharapkan pemerintah dalam melakukan pendataan lebih akurat lagi jangan hanya meraba-raba tetapi harus turun langsung ke lapangan.

Menurut Lamto, kesalahan pendataan bagi warga yang memiliki hak suara seharusnya tidak perlu terjadi bila aparat pemerintah seperti RT/RW sebagai ujung tombak dapat difungsikan secara maksimal. Namun kesalahan pendataan ini tidak dapat dibuktikan ditingkat RT, RW atau ditingkat Kecamatan bahkan di KPU sendiri.

Sementara itu ketua KPUD Palu, Drs Amran Bakir Nain mengakui, bagi warga masyarakat kota Palu yang memiliki hak pilih dan terdaftar dalam DPT namun hingga saat ini belum memperoleh surat panggilan memilih dari KPPS dapat memberikan suaranya di TPS dengan menunjukan KTP(rstmopm).

Selasa, 07 April 2009

DOA BERSAMA UNTUK SUKSESNYA PEMILU 2009

Palu – Doa dan Dzikir bersama lintas pemeluk agama dalam rangka Pemilu damai akan digelar di kantor Gubernur Propinsi Sulawesi Tengah, Jln. Samratulangi, Palu pada Selasa malam(7/4).

Pemerintah Propinsi Sulawesi Tengah terus memvasilitasi dan mengupayakan keberhasilan pelaksanaan pesta demokrasi Pemilu 2009.

Salahsatu wujud dukungan pemerintah Propinsi Sulawesi Tengah untuk suksesnya Pemilu tersebut, diaplikasikan melalui Dzikir dan doa bersama yang akan digelar di kantor Gubernur, Palu.

Asisten I bidang pemerintahan dan Kesra Sekretariat daerah Sulawesi Tengah, Drs. H Baharudin H Tantriwali Msi yang didampingi Sekretaris Panitya, Drs Supardi Ibrahim menjelaskan, kegiatan Dzikir dan Doa bersama akan melibatkan sedikitnya 2000 peserta.

Keterlibatan pemeluk agama dalam ikut mendoakan pesta demokrasi menurut Baharudin, diharapkan berjalan aman, damai, lancar dan berkuwalitas.
Sementara itu Sekretaris Panitya, Drs Supardi Ibrahim, mengatakan, Dzikir bagi umat Islam akan dipusatkan di halaman kantor Gubernur, ibadah Uikumene umat Kristiani di Gedung Pogombo, peribadahan umat Hindu di ruang Polibo dan Ibadah Budha di ruang Sidang utama DPRD Sulawesi Tengah (rstmopm).

Senin, 06 April 2009

KEKURANGAN LOGISTIK PEMILU 2009 SULAWESI TENGAH TERPENUHI

Palu – Kekurangan Logistik Pemilu berupa surat suara sebanyak 28.155 lembar yang dialami KPU Propinsi Sulawesi Tengah kemarin, Minggu (5/4) sudah berhasil diatasi dan didistribusikan ke Kabupaten kabupaten.

Persiapan Pemilu, 9 April 2009 didaerah Propinsi Sulawesi Tengah, pagi tadi Senin (6/3) dilaporkan Gubernur HB Paliudju kepada Menteri Dalam Negri melalui Tele Konfrence.

Paliudju dalam menyampaikan laporannya, di ruang Mapolda Sulawesi Tengah, didampingi Sekretaris daerah, H Gumiyadi SH, Kapolda Sulawesi Tengah, Brigjend Polisi Drs. Suparni Parto, Walokota dan Bupati se Sulawesi Tengah. Selain itu, dihadiri ketua dan anggota KPU serta Panwaslu Propinsi, Kabupaten/Kota se Sulawesi Tengah.

Pada kesempatan tersebut Paliudju melaporkan, perkembangan dan persiapan terkait pelaksanaan pesta demokrasi Pemilu 2009.

Menurut Gubernur HB Paliudju, pendistribusian logistik Pemilu ketempat pemungutan suara (TPS) sebanyak 6.344 buah yang tersebar pada sepuluh Kabupaten/Kota di Sulawesi Tengah direncanakan hari ini.

Untuk menunjang kelancaran dan keamanan pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara di TPS, Pemda menyiapkan sekitar 12.688 Linmas untuk membantu aparat keamanan dari Kepolisian yang didukung oleh pihak TNI.Tele Konfrence tersebut, diwarnai adanya gangguan aliran listrik yang padam(rstmopm).

Minggu, 05 April 2009

SULAWESI TENGAH, KEKURANGAN 27.000 SURAT SUARA OPTIMIS DAPAT TERPENUHI

Palu – Ketua Komisi Pemilihan Umum(KPU) Propinsi Sulawesi Tengah, DR.Ir Adam Malik MSc optimis kekurangan kertas suara sekitar 27 ribu lembar di Sulawesi Tengah akan terpenuhi sebelum pelaksanaan pemungutan suara.

Hal tersebut, diungkapkan ketua KPU pada Minggu (5/4) berkaitan adanya kekhawatiran sebagian masyarakat terhadap adanya kekurangan surat suara yang mencapai 27.000 lembar.

Meskipun demikian, ungkap Adam Malik, pihaknya tetap optimis bahwa kekkurangan kertas suara tersebut akan dapat teratasi sebelum hari pelaksanaan pemunngutan suara yang akan berlangsung tanggal 9 April 2009 mendatang.

Hal ini cukup beralasan, mengingat kekurangan surat suara untuk pemilihan legislatif di Sulawesi Tengah saat ini telah dicetak di KPU Jakarta dan diharapkan besuk, Senin malam (6/4) sudah sampai di Palu dan segera didistribusikan ke KPU Kabupaten/Kota yang masih kekurangan surat suara tersebut.

Optimisnya ketua KPU, hari ini sekretaris KPU Sulawesi Tengah sudah berada di Jakarta dan surat suara tersebut sudah dalam proses percetakan untuk kekurangan surat suara tersebut.

Untuk mengantisipasi agar setiap TPS telah menerima surat suara sebelum hari”H” terkait dengan kekurangan surat suara tersebut, ungkap Adam Malik, diharapkan KPU Kabupaten/Kota maupun ditingkat PPK agar mendistribusikan surat suara yang telah ada ke PPS atau TPS yang lokasi cukup jauh, sehingga pendistribusian kekurangan surat suara tidak mengalami kendala (rstmopm).

Jumat, 03 April 2009

GEMPA GONCANG KOTA PALU

Palu – Kekuatan gempa yang terjadi tiga kali belakangan ini kekuatannya cenderung meningkat.

Kendati kekuatannya tergolong rendah, hanya 4,9 SR namun gempa yang terjadi pagi tadi Jumat (3/4) sekitar pukul 07.30 WITA hendaknya tetap diwaspadai.

Kewaspadaan tersebut menurut Kepala Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Palu, Robert Owen Wahyu. SSi merupakan hal wajar terlebih kalau melihat kekuatan gempa yang terjadi tiga kali belakangan ini, cenderung meningkat.

Gempa yang terjadi pada Minggu (29/3) atau beberapa hari yang lalu, berkekuatan 4,0 SR dan lokasinya masih pada tempat yang sama, kemudian gempa berikutnya berkekuatan 4,4 SR dan pagi tadi berkekuatan 4,9 SR, demikian tegas Robert Owen.

Selanjutnya, menurut Robert Owen, pusat gempa yang terjadi pagi tadi, sekitar 23 Km Timur Laut kota Palu pada kedalaman 16 Km di daerah daratan. ***


DEP PENDIDIKAN - PEMERINTAH AUSTRALIA LAKUKAN KERJASAMA PENGEMBANGAN SEKOLAH TERPADU

Donggala -
Dalam upaya pemerataan akses pendidikan diseluruh pelosok desa terpencil, Departemen Pendidikan secara nasional menjalin kerjasama dengan pemerintah Australia melalui progran pengembangan kabupaten terpadu dan melalui pengembangan Sekolah terpadu.

Program pengembangan kabupaten terpadu dan pengembangan sekolah terpadu (WDDWSD) dilaksanakan atas kerjasama Departemen Pendidikan dengan pemerintah Australia dalam hal membangun sekolah-sekolah di daerah terpencil dan meningkatkan mutu para steakhulder di sekolah tersebut.

Dalam kaitan tersebut, khusus untuk daerah Kabupaten Donggala dan Kobupaten Poso saat ini sedang dilaksanakan pelatihan bagi Tim pengembangan sekolah untuk program pengembangan sekolah terpadu di Palu.

Distrik Kordinator WDDWSD Kab. Donggala, Dra Kalsum Mochtar Mpd mengungkapkan, pelatihan tersebut telah diikuti oleh para pengelola sekolah yang dibangun atas biaya pemerintah Australia.

Selanjutnya, dari sekolah sekolah yang dibangun pemerintah Australia kemudian direkrut para pengawas, Kepala Sekolah, Ketua Komite, termasuk guru dan orang tua murid untuk mengikuti pelatihan tersebut.

Diharapkan, para steakhulder yang mengikuti pelatihan tersebut dapat menyebarkan apa yang didapatkan selama mengikuti pelatihan kepada personil di sekolahnya.

Pelatihan yang berlangsung selama empat hari ini, sejak 1 April diikuti 55 peserta dari tiga Sekolah satu atap dan delapan sekolah baru yang ada di Kab. Donggala dan Kab. Poso.*****


KEKAWATIRAN WARGA KOTA PALU TIDAK TERDAFTAR
PESTA DEMOKRASI 2009

Palu - Sebagian masyarakat di Palu menghawatirkan dirinya tidak terdaftar sebagai peserta Pemilu Legislatif dan DPD tanggal, 9 April 2009 mendatang.

Kekhawatiran tersebut, sangat beralasan yang mana sampai menjelang beberapa hari lagi pelaksanaan Pemilu sebagian besar masyarakat pemilih belum memperoleh panggilan melalui pembuktian dengan memegang kartu pemilih C 4.

Ketua KPU kota Palu, Amran Bakir, menilai, keterlambatan penyebaran kartu pemilih dapat saja terjadi. Namun, sangat diharapkan, seluruh panitya pemilihan ditingkat kecamatan dan kelurahan lebih aktif untuk secepatnya menyelesaikan tugasnya sehingga kasus Golput bisa terhindarkan.

Namun, bagi masyarakat yang sama sekali belum terdaftar pada daftar pemilih tetap (DPT) untuk Pemilihan 9 April nanti dipastikan akan terakomodir pada Pemilu Presiden.

Amran Bakir menilai, masalah DPT sangat rawan untuk dimanfaatkan oleh pihak pihak tertentu. Untuk itu, pihaknya bersama Panwaslu terus melakukan koordinasi pemantauan sehingga harapan berjalan lancarnya Pemilu 2009 dapat dicapai (rstmopm).

Rabu, 01 April 2009

SULAWESI TENGAH MASIH KEKURANGAN TENAGA PENGAWAS PEMILU

Palu - Panitya Pengawas Pemilu (Panwaslu) Sulawesi Tengah, sampai saat ini hanya memiliki 1687 petugas pengawas lapangan (PPL). Jumlah ini, menurut Ketua Panwaslu Sulawesi Tengah, Kasman Jaya masih sangat kurang dibanding dengan TPS yang harus diawasi yang mencapai 5344 TPS.

Namun demikian, Panwaslu tegas Kaman Jaya, akan bekerja secara maksimal dengan pemantau Pemilu lainnya termasuk perkuatan saksi saksi dari Partai Politik yang ada.

Sebenarnya dengan keterbatasan tenaga PPL di Sulawesi Tengah, menurut Kasman Jaya, sudah diantisipasi sejak dari awal dengan menawarkan kepada Bawaslu untuk melatih 1500 tenaga relawan. Hanya saja, karena terkait dengan keterbatasan anggaran sehingga hal tersebut tidak terlaksana.

Kendati demikian, tegas Kasman Jaya, hal tersebut tidak menjadi kendala dalam melakukan pengawasan karena petugas yang ada akan dimaksimalkan disamping bekerjasama dengan pemantau pemilu lainnya yang ada(rstmopm).

Selasa, 31 Maret 2009

PARTISPASI AKTIF MASYARAKAT WAJIB PILIH, MENENTUKAN SUKSESNYA PESTA DEMOKRASI

Palu - Pemerintah Propinsi Sulawesi Tengah sangat mengharapkan seluruh masyarakat untuk benar banar menggunakan hak pilihnya dalam Pemilu Legislatif dan DPD pada 9 April nanti.

Partispasi aktif dari seluruh warga wajib pilih dalam Pemilu 2009, sangat menentukan suksesnya pelaksanaan pesta demokrasi lima tahunan secara langsung, bebas, rahasia dan jujur.

Harapan Gubernur Propinsi Sulawesi Tengah tersebut disampaikan Asisten I, Drs H Bahrudin Tantribali barkaitan dengan semakin dekatnya waktu pelaksanaan Pemilu Legislatif dan DPD tanggal 9 April 2009 mendatang.

HB Paliudju meminta, masyarakat Sulawesi Tengah harus yakin, ajang pemilihan pada Pemilu 2009 akan berpengaruh terhadap pelaksanaan pembangunan lima tahun ke depan.

Untuk itu, tegas Paliudju, gunakan peluang ini sebaik – baiknya untuk memilih wakil wakil yang benar benar mampu dan terpercaya dalam mengemban tugas tugas pembangunan yang semakin komplek.******


PROGRAM JANGKA MENENGAH PROPINSI SULAWESI TENGAH, UNTUK MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

Palu -
salah satu agenda penting yang ditetapkan dalam program jangka menengah daerah (RPJMD) Propinsi Sulawesi Tengah 2006 – 2011 adalah mewujudkan kesejahteraan masyarakat yang semakin meningkat.

Rencana program jangka menengah daerah (RPJMD) Propinsi Sualwesi Tengah 2006 – 2011, ditetapkan lima agenda utama dalam upaya pencapaian pembangunan daerah Sulawesi Tengah.

Gubernur HB Paliudju menyebutkan, salahsatu agenda penting yang ditetapkan dalam lima tahun ke depan adalah mewujudkan kesejahteraan masyarakat semakin meningkat.

Untuk mewujudkan kesejahteran masyarakat, pemerintah daerah melakukan berbagai upaya dengan memfokuskan peningkatan kesempatan kerja, investasi, dan interkoneksitas secacara tehnis kelembagaan koperasi.

Disamping itu, pengembangan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) kewirausahaan (UKM) dan industri kecil menengah (IKM), perlindungan konsumen, pengamanan perdagangan serta peningkatan dan pengembangan eksport.

Hal tersebut, disampaikan Gubernur Sulawesi Tengah, HB Palidju dalam sambutannyya disampaikan Asisten II, Drs. Najib Kodal pada rapat koordinasi program koperasi UMKM perindustrian dan perdaggangan tingkat Propinsi Tengah kemarin, Senin (30/3) di Palu.

Diakuinya, Koperasi UMKM perindustrian dan perdagangan sangat setrategis untuk mensejahterakan masyarakat karena potensinya sangat besar dan menjadikan perhatian utama pemerintah daerah.

Paliudju juga menambahkan, eksistensi peran koperasi UMKM industri dan perdagangan dalam penataan perekonomian daerah Sualwesi Tengah selama ini, menjadi tumpuan karena mampu memberikan konstribusi bagi pertumbuhan ekonomi sekaligus sebagai sektor yang bisa bertahan terhadap krisis ekonomi.****


KAB. DONGGALA, MENURUNKAN ANGKA KEMISKINAN
MELALUI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT


Donggala - Salahsatu pola yang diterapkan pemerintah dalam menurunkan angka kemiskinan adalah melalui pemberdayaan masyarakat.

Berbagai program digulirkan untuk menurunkan angka kemiskinan di Tanah air, melalui pemberdayaan masyarakat diantaranya, program pemberdayaan masyarakat untuk pembangunan desa (PMPD) atau CRD.

Dari berbagai kegiatan yang dilahirkan dari program tersebut, dibeberapa Kabupaten di Sulawesi Tengah yang hingga saat ini masih terus berkesinambungan adalah lembaga simpan pinjam berbasis masyarakat (LSPBM) yang dikelola di Kabupaten Donggala.

Kepala badan pemberdayaan masyarakat dan pemerintahan desa Kab. Donggala, Drs Mahfud Lamatampali menyatakan, sangat mendukung dan menaruh perhatian terhadap LSPBM yang berkembang di wilayahnya.

Kini, pihaknya terus berupaya melakukan pembinaan baik dalam penguatan modal maupun dalam managemen pengelolaan. Namun demikian, menurut nya, untuk kemajuan suatu usaha diperlukan adanya kebersamaan dan transparansi baik antara sesama pengurus LSPBM dan anggota maupun dengan Asosiasi.

Dalam penguatan modal, menurut Mahfud, pihaknya berupaya membangun kerjasama dengan Bank Sulteng. Kerjasama tersebut saat ini sedang dirintis untuk membantu LSPBM yang dikatagorikan sebagai LSPBM sehat.

Dari sekitar 50 LSPBM yang berada di Kab. Donggala yang dikatakan LSPBM yang sehat hanya sekitar 20, sedang selebihnya, akan dilakukan pembinaan dalam hal mangemennya agar seluruhnya menjadi LSPBM yang sehat(rstmopm).

Senin, 30 Maret 2009

PERENCANAAN PEMBANGUNAN MERUPAKAN KONSEP MULTI DIMENSIAL

Palu - Perencanaan pembangunan merupakan konsep yang multi dimensial dan mencapaiannya juga multi indikator, demikian disampaikan Walikota Palu, Rusdi Mastura di depan peserta musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang) kota Palu dan Forum Komunikasi SKPD, Senin (30/3) di Palu.

Musrenbang menurut Rusdi Mastura, merupakan moment formal bagi para pemangku kepentingan dalam menyusun program prioritas pembangunan. Untuk itu, secara berkelanjutan dilaksanakan rangkaian yang mutralistik secara sinergis antar tiga pilar pembangunan seperti, pemerintah, masyarakat dan suwasta.

Hal tersebut tegas Rusdi Mastura, sangat penting karena kerja kolaboratif sebagai suatu sistem hanya dapat dilaksanakan secara baik dan memberikan hasil yang optimal jika seluruh elemen begerak dan berkontribusi dalam ritme serta proposi yang seimbang.

Sementara itu, Ketua panitya pelaksana, Andy Winata Pangeran dalam laporannya menyebutkan, Musrenbang dan Forum SKPD yang akan berlangsung hingga 2 April mendatang, diikuti para deligasi Kecamatan, kelompok masyarakat yang berkaitan langsung dengan fungsi SKPD serta masing masing deligasi SKPD se kota Palu.

Musrenbang dan Forum SKPD bertujuan, untuk menyusun rencana kerja Pemerintah Kota Palu baik rencana sektoral maupun parsial serta pagu indikatif anggaran bagi setiap program dan kegiatan pembangunan yang akan dilaksanakan pada tahun 2010.******


BUPATI KABUPATEN DONGGALA
MELANTIK 202 PEJABAT ESLON

Donggala –
Bupati Dongga Drs. H Habir Panulele kemarin pagi, Senin (30/3) melantik dan mengambil sumpah 202 pejabat eslon II dan III lingkup pemerintah Kab. Donggala di Auditorium kantor Bupati Donggala.

Pelantikan dan pengambilan sumpah 202 pejabat eslon II&III pemerintah Kab. Dongala berdasarkan surat keputusan Bupati Donggala, Nomor 821 tahun 2009 tanggal 30 Maret 2009.

Dari 202 yang dilantik tersebut meliputi, 33 orang pejabat eslon II B, 58 orang pejabat eslon III A dan 111 orang pejabat eslon III B. Dari 33 orang pejabat eslon II B 4 orang diantaranya merupakan promosi jabatan.

Bupati Donggala dalam sambutannya mengatakan, pelantikan semacam ini bukan merupakan peristiwa yang luar biasa namun merupakan tuntutan organisasi pemerintahan sekaligus merupakan penyegaran untuk menghindari kejenuhan.

Dengan dilantiknya 202 orang pejabat eslon II dan III tersebut, ungkap Bupati Donggala, dapat dijadikan motivasi dalam meningkatkan kinerja dalam memberikan suatu pelayanan kepada masyarakat di Donggala sesuai tugas dan fungsi masing masing.

Sementara itu, Ketua DPRD Kab.Donggala dalam sambutannya mengatakan, apapun jabatan yang disandang oleh seseorang, merupakan aturan dan yang terpenting lagi hal tersebut merupakan ketentuan dari Yang Maha Kuasa. Oleh karenanya, apapun jabatan yang dipercayakan oleh Negara harus disyukuri (rstmopm).

Minggu, 29 Maret 2009

SULAWESI TENGAH TERUS PERDAYAKAN PERKEBUNAN UNTUK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

Palu - Pemerintah terus memperdayakan potensi lokal yang mampu dijadikan sebagai produk unggulan daerah baik dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat untuk tujuan mengentaskan kemiskinan maupun peningkatan pendapatan daerah.

Menurut pengamatan dilapangan dan hasil keterangan yang di dapat, sejumlah jenis perkebunan di Sulawesi Tengah masih dijadikan komoditi ungulan, diantaranya, Kakao, dan Kelapa sawit.

Pada tahun 2008 tanaman kakao di Propinsi Sulawesi Tengah seluas 183.014 Ha dengan produksi mencapai 232.105 ton dan kelapa sawit mencapai 39.916 Ha dengan produksi 207.498 ton.

Sedangkan jenis tanaman perkebunan lainnya yang cukup potensial untuk dikembangkan dan mempunyai andil dalam meningkatkan PDRB Sulawesi Tengah selama ini, tanaman kelapa seluas 161. 543 Ha dengan produksi ditahun 2008 mencapai 215.456 ton, Cengkeh 39.415 Ha dengan produksi 5.698 ton, tanaman karet 4.248 Ha dengan produksi 9.322 ton serta tanaman Kopi seluas 8.306 Ha dengan produksi 3.916 ton.

Khusus bagi tanaman kelapa sawit, kini terus dikembangkan secara besar-besaran oleh sejumlah perusahaan nasional dan lokal Sulawesi Tengah antara lain di wilayah Kab. Morowali, Poso dan Kab. Banggai.*****

TAHAP KAMPANYE SEBAGAI LADANG PEMASUKAN

Palu -
Kampanye terbuka yang dilaksanakan sejumlah Partai Politik cenderung menjadikannya sebagai ajang ujuk kekuatan dengan mengerahkan massa sebanyak-banyaknya, walaupun dengan imbalan pembayaran.

Bagi Partai Politik peserta Pemilu, membeludaknya massa peserta kampanye menjadi kebanggaan tersendiri sekaligus dijadikan tolak ukur presentasi peta kekuatan dari para pendukungnya.

Karena itu, tidak mengherankan pada awal perencanaan Kampanye pengerahan massa menjadi hal yang terpenting bagi suatu Partai Politik.

Berbagai kegiatan yang ditempuh, diantaranya, dengan menjajikan hiburan-hiburan segar sampai mengajak massa dengan kompensasi pembayaran peserta jaminan kebutuhan lainnya.

Beberapa warga Poso yang sempat ditemui sebagai peserta kampanye, mengakui, kehadirannya mereka dilokasi kampanye tersebut, bukan karena sebagai pendukung namun hanya karena mengharapkan pembayaran.

Bahkan dari salahsatu sekelompok anak remaja mengaku, mereka telah menjadikan tahapan kampanye ini, sebagai lahan untuk bisa mendapatkan uang karena setiap pesanan dari Partai apapun mereka layani untuk ikut berpura – pura sebagai pendukung Partai yang bersangkutan.

Hal senada juga diungkapkan salah seorang yang sudah beberapa kali mengikuti Kampanye yang digelar partai berbeda. Partai apapun katanya, dirinya beserta rekan-rekannya bersedia mengikuti kampanye yang terpenting mendapatkan imbalan pembayaran uang.

Berbeda dengan para pengojek yang diikutkan dalam kampanye, ada yang menolak dikatakan sebagai massa bayaran. Tapi, imbalan tersebut dikatakan sebagai ganti rugi terhadap waktunya yang sudah tersita.
Dari pengakuan dari beberapa sumber yang tidak mau disebut indentitasnya tersebut, besar imbalan yang diberikan, berbeda – beda dan besar kecilnya tergantung dari Partai yang menggunakan minimal Rp 30 ribu hingga Rp 50 ribu. Juga diakuinya, pernah satu hari melakukan dua kali kampanye yang berbeda Partai(rstmopm).

Sabtu, 28 Maret 2009

SARANA PERHUBUNGAN SALAHSATU PERTIMBANGAN PEMERKARAN PROPINSI SULAWESI TIMUR

Palu - Belum mewadai sarana prasarana perhubungan di sejumlah daerah wilayah timur Selawesi Tengah menjadi salahsatu pertimbangan dimungkinnya pemerkaran Propinsi Sulawesi Timur.

Belum mewadainya sarana persarana perhubungan untuk menjangkau sejumlah daerah di wilayah Timur Propinsi Sulawesi Tengah yang cukup jauh dari pusat kota Propinsi, di Kota Palu, menjadi salahsatu pertimbangan logis dimungkinkannya pemekaran Propinsi Sulawesi Timur.

Demikian antara lain pendapat anggota Komisi II DPR RI, Pastor Saud M Hasibuan mengenai faktor faktor yang mendukung kemungkinannnya Propinsi Sulawesi Timur dibentuk.

Dikatakannya, lambatnya perkembangan pembangunan insfrastruktur di sejumlah Kabupaten seperti, Kab. Banggai Kepulauan (Bangkep), Morowali serta Kab. Banggai lebih disebabkan jarak tempuh melalui darat dan laut akan ke daerah daerah tersebut cukup jauh. Seperti misalnya, jalan menuju kabupaten kabupaten ini masih banyak yang rusak sehingga menyebabkan waktu tempuh lebih lama dari perhitungan normatif.

Terkait dengan proses pemekaran Propinsi Sulawesi Timur yang sudah lama diusulkan dan hingga kini belum ada kejelasan, menurutnya, hal tersebut lebih disebakan tata letak Ibukota. Hal ini disebabkan, , Banggai Luwuk dan sekitarnya miminta letak Ibukota berada di Luwuk. Sedangkan Kabupaten Poso dan sekitarnya, Ibukota propinsi berada di Poso.

Dengan hal tersebut, disepakatinya oleh DPR dan Pimpinan dari masing masing yang berada di kawasan Sulawesi Timur agar dilakukan Uji kelayakan letak Ibukota yang paling layak antara Poso dan Luwuk.

Dari kedua belah Kabupaten yang meminta tersebut, sepakat agar dibuat anggaran uji kelayakan. Penentuan tataletak Ibukota Propinsi yang menjadi perebutan antara Poso dengan Luwuk agar obyektif, uji kelayakan dibuat oleh Universitas Gajah Mada (UGM). Diharapkannya, pada tahun 2009 ini, uji kelayakan tataletak ibukota Propinsi sudah dapat dilakukan dan diselesaikan dengan baik.

Dirinya juga menyebutkan, jikapun nantinya hasil uji kelayakan berhasil menetapkan satu dari dua kota ini menjadi Ibukota Propinsi Sulawesi Timur, namun menurutnya, masih belum efektif sebab jarak antara Poso – Luwuk- Banggai Kepulauan dan Morowali cukup berjauhan serta sarana prasarananya perhubungannya belum mewadahi.

Oleh karenanya dirinya menyarankan, dilakukan pemekaran Kabupaten seperti Luwuk dimekarkan menjadi Kota Administratif demikian halnya Kota Poso serta Kec. Tampo Lore, Pamona, dan Kep. Togean. Jika Ini terjadi, maka akan lebih baik bila wilayah Timur Sulawesi Tengah menjadi dua Sulawesi Baru.****

GRATIS SEKOLAH DI KABUPATEN MOROWALI

Morowali -
Sejak pertengahan tahun 2008 atau awal ajaran tahun 2008 – 2009, para siswa dari SD hingga SLTA di Kabupaten Morowali tidak lagi dikenai biaya pendidikan. Demikian antara lain penjelasan Bupati Morowali, Drs. Anwar Hafid menyangkut kebijakan pemerintah setempat tentang sektor pendidikan di daerahnya.

Menurutnya, berbagai faktor yang mendorong pemerintah untuk menentukan kebijakan tersebut, diantaranya, masih banyaknya usia sekolah yang tidak sekolah yang berdampak pada buta aksara dan kemiskinan.

Selain itu, angkatan kerja yang tidak memiliki ketrampilan yang mewadai sebagai akibat bermodalkan ijazah SD atau SMP jika harus mengisi lapangan kerja baik suwasta maupun Negri sangatlah sulit.

Dengan adanya kebijakan sekolah gratis, diharapkan dapat mempercepat peberantasan buta aksara di Kabupaten Morowali.
Anwar Hafid juga menyebutkan, dengan menempatkan bidang pendidikan sebagai salahsatu sektor prioritas dalam pembangunan didaerahnya, diaharapkannya, dapat menunjang tekad pemerintah menjadikan Morowali sebagai Kabupaten Agrobisnis tahun 2012(rstmopm).

Jumat, 27 Maret 2009

BAYAR PAJAK UNTUK KELANGSUNGAN PEMBANGUNAN NEGARA.


Palu –
Pekan Panutan Penyampaian Surat Pembritahuan Tahunan (SPT) tahun 2008 merupakan wujud dari tanggung jawab sebagai warga negara yang ikut berpertisipasi dalam membayar pajak untuk kelangsungan pembangunan Negara.

Pekan Panutan tidak hanya sebagai suatu acara ritual tahunan dalam rangka memenuhi ketentuan perpajakan seperti, penyerahan SPT tahunan, tetapi juga mengandung makna yang lebih dari sekedar ritual.

Kepala Kantor pelayanan Pajak Pratama Palu, Ir.Denny Hendana MM pada acara pekan panutan penyampaian SPT tahunan tahun 2008, pagi tadi jum at (27/3) di Palu mengatakan, secara nasional gaung peranan pajak tidak hanya menjadi instrumen penerima APBN yang terbesar mencapai 80 persen, akan tetapi diharapkan menjadi simulan bagi perekonomian nasional yang sejak tahun lalu terimbas perekonomian global.

Denny Hendana menyebutkan, melalui simulus fiskal yang jumlahnya memncapai Rp 70 an trlyun yang telah dikucurkan untuk membantu pertumbuhan ekonomi tahun 2009.

Sementara itu, Wakil Gubernur Propinsi Sulawesi Tengah, H.Achmad Yahya SE.MM ketika menghadiri pekan panutan penyampaian SPT tahunan tahun 2008 antara lain mengatakan, keberhasilan dibidang perpajakan tidak semata-mata hasil kerja Kantor pelayanan Pajak Pratama atau Ditjen Pajak, tetapi merupakan hasil bersama karena, Pajak adalak tanggung jawab bersama sebagai warga negara.*******


KEPARIWISATAAN PALU IKUT TINGKATKAN
PERTUMBUHAN EKONOMI

Palu -
Perkembangan kepariwisataan secara terencana dan berkesinambungan, ikut beperan dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Demikian antara lain sambutan Walikota Palu, Rusdi Mastura pada pencangan kawasan agrowisata pagi tadi Jum’at (27/3) yang dirangkaikan dengan kegiatan Coffe Morning di kelurahan Poboya, Kec.Palu Timur.

Pencanangan agrowisata dengan penanaman pohon produktif merupakan salahsatu wujud kepedulian terhadap masalah kepariwisataan di Kota Palu. Karena Itu, walikota Palu mengajak kepada seluruh SKPD bersama seluruh komponen masyarakat melaksanakannya dengan ikhlas dan penuh tanggung jawab. Dengan demikian, kawasan agrowisata tersebut dapat dikenal dan dapat menjadikan komoditi unggulan bagi industri kepariwisataan nasional maupun daerah.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian kehutanan dan kelautan kota Palu, Muchklis Umar menjelaskan, sesuai Tupoksinya pihaknya telah menyidiakan beberapa jenis pohon produktif hingga memelihara serta mengevaluasi hasil tanaman tersebut.

Penanaman pohon produktif sejumlah 250 pohon anakan tersebut, melibatkan seluruh SKPD yang ada di kota Palu.****

KAB. DONGGALA LAKUKAN PENGIRIMAN LOGISTIK PEMILU KE TPS PADA 2 APRIL

Donggala - Sebanyak 4468 buah kotak suara untuk pemilihan Legislatif di Kabupaten Donggala, Propinsi Sulawesi Tengah akan didistribusikan ke 1117 tempat pemungutan suara (TPS) pada 2 April 2009.

Ribuan lembar dari 34 format formulir logistik pemilu Legislatif di Kab. Donggala serta kelengkapan lainnya, akan didistrubusikan tujuh hari sebelum pemungutan suara.

Ketua KPU Kab. Donggala, Amir Machmud SH menjelaskan, pengiriman logistig, kotan bilik dan kotak suara dan kelengkapan lainnya akan dilakukan sekitar tanggal 2 April 2009 karena, harus dipersiapkan secara baik termasuk kotak suara harus diisi dengan surat suara serta kelengkapan lainya.

Menjawab pertanyaan terkait dengan waktu tersebut, Amir Machmud mengakui, setelah dilakukan sourvey dilapangan, pendistribusian tidak akan menemui hambatan.

Sesuai tahapan jadwal yang ditetapkan ungkap Amir Machmud, seluruh bahan logistik kebutuhan Pemilu 2009 untuk Legislatif, sudah berada di TPS empat hari sebelum pemungutan suara. Sedangkan sehari sebelum pemungutan suara, seluruh logistik tersebut telah berada pada 1117 TPS di kecamatan kecamatan.***


TPS DUA DUSUN DI KAB.PARIGI MOUTONG
BELUM TERJANGKAU KENDARAAN

Parigi Moutong - 45 TPS pada 13 desa di wilayah Kecamatan Tinombo Selatan, Kab. Parigi Moutong dua diantaranya berada didaerah terpencil dan belum terjangkau kendaraan untuk mengangkut logistik Pemilu 9 April 2009 mendatang.

Tinombo Selatan, salahsatu kecamatan baru hasil dari pemerkaran Kec. Tinombo, Kab. Parigi Moutong. Pada Pemilu Legislatif tanggal, 9 April nanti, warganya yang telah memiliki hak untuk menyalurkan aspirasinya dibilik suara, tercatatat 16.166 orang dari 25.661 jiwa penduduk diwilayah tersebut.

Untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat yang akan menyalurkan aspirasinya, pihak panitya pemilihan kecamatan (PPK) telah menyiapkan 45 buah TPS yang tersebar di 13 desa.

Ketua PPK Tinombo Selatan, Abdul Yasid menjelaskan, dari jumlah TPS tersebut, dua diantaranya berada didaerah terpencil di dusun Lapani, desa Silutung dengan jarak sekitar 18 Km, dan dusun Malitaba, desa Tada Selatan sekitar 32 Km dari pusat desa.

Dalam pedistribusian logistik Pemilu, untuk menjangkau dua TPS di daerah terpencil itu, pihak PPK mengalami kendala.

Menyinggung upaya PPK untuk kelancaran penyaluran aspirasi warga di bilik suara nanti, menurut Abdul Yasid pihaknya bersama pemerrintahan kecamatan Tinombo Selatan hinga kini masih terus mensosialisasikan kepada masyarakat.

Sosialisasi dilakukan dengan memanfaatkan berbagai moment yang dilaksanakan masyarakat dan pemerintah desa serta pemerintah kecamatan seperti, pada saat kegiatan penilaian lomba desa.

Sementara itu secara terpisah, Camat Tinombo Selatan,Masrudin Pasau SE mengatakan, kondisi stabilitas keamanan diwilayahnya menjelang hari “H” pesta demokrasi mendatang cukup terkendali.
Hal tersebut, dapat diwujudkan berkat adanya peran dan partisipasi masyarakat, mentaati berbagai aturan dan ketentuan yang berlaku(rstmopm).

Kamis, 26 Maret 2009

HARI RAYA NYEPI, PENTING MENGHADAPI KEMEROSOTAN MORAL BANGSA

Palu - Hari Raya nyepi Tahun Baru Saka 1931 yang dirayakan umat Hindu melalui tapa bhrata yoga dan semedi merupakan wahana untuk mengentropeksi diri guna memperoleh tuntutan yang lebih baik.

Serangkaian upacara ritual, menandai perayaan hari raya nyepi yang hari ini Kamis (26/3) dilaksankan umat Hindu diantaranya, pembersihan alam semesta melalui upacara Nawur Tirta atau pengambilan air suci.

Dari berbagai upacara ritual tersebut, diharapkan dapat memperoleh nilai kesejukan bagi umat manusia khususnya umat Hindu untuk senantiasa tabah dan waspada untuk menjalani kehidupan.

Serangkaian dengan hal tersebut, Kakanwil Dep. Agama Propinsi Sulawesi Tengah, DR HM Hamdan Ariah berharap, perayaan hari raya Nyepi ini dapat lebih memberikan ketentraman Rohani dan kesejahteraan jasmani.

Hal tersebut, dinilai Hamdan, penting dalam menghadapi kemerosotan moral bangsa dan kemiskinan rohani seperti modal dasar pembangunan sumber daya manusia. Diakuinya, menjadi tangtangan bersama selaku umat beragama.

Oleh Karenanya, Hamdan kembali menggaris bawahi, pentingnya pemahaman, penghayatan dan pengamalan nilai-nilai agama secara utuh bagi setiap penganutnya termasuk didalamnya umat Hindu.

Berkaitan dengan suasana Bangsa Indonesia menghadapi pelaksanaan Pemilu, Hamdan juga mengajak kepada seluruh umat gama khususnya umat Hindu, agar momentumHari Raya Nyepi ini, dapat dimanfaatkan untuk memanjatkan Doa bagi kesuksesan Pemilu tahun ini.

Ditandaskanya, upaya mewujudkan kedamaian dalam kontek kehidupan berbangsa dan bernegara, merupakan kewajiban bagi seluruh umat beragama dimanan khusus umat Hindu hari ini mengimplementasikannya melalui suatu ritual Hari Raya Nyepi tahun baru Saka 1931.*****


PENGERAHAN MASSA KURANG EFEKTIF UNTUK KAMPANYE

Palu -
Rapat terbuka dengan pengerahan massa, ternyata kurang menonjol di daearah Propinsi Sulawesi Tengah dalam kampanye Pemilu Legislatif tahun 2009 yang kini, sudah memasuki minggu ke dua dari tiga minggu yang dijadwalkan.

Mengamati selama pelaksanaan kampanye terbuka yang dimullai sejak 16 Maret lalu di Sulawesi Tengah. Berdasarkan pengamatan dilapangan, kegiatan kampanye terbuka dalam bentuk rapat umum dalam Pemilu Legislatif tahun 2009 ini, sepi dari pengerahan massa dibanding Pemilu tahun 2004 lalu.

Dimana mana tampak sepi selama dibukanya jadwal Kampanye 16 Maret lalu terutama dari sisi rapat akbar. Hal ini, disebabkan aturan yang terbuka membuat kondisi pengerahan massa sudah tidak efektif untuk dijadikan media Kampanye.

Disamping itu juga, banyaknya Partai yang kekurangan dana. Dengan kondisi seperti ini, diharapkan masing masing Caleg mempunyai strategi untuk memenangkannya.

Sementara dari segi kuwalitas kegiatan Kampanye yang dilaksanakan para pengurus Parpol dan Caleg saat ini, ada nilai tambah dari pada pelaksanaan Pemilu tahun lalu. Kampanye yang dilaksanakan melalui jalinan silaturahmi, lebih efektif dalam memperjuangkan orang banyak(rstmopm).

Selasa, 24 Maret 2009

PEMDA POSO MENDAPAT KUCURAN DANA SIMULUS Rp 39 MILYAR

Poso - Pemerintah daerah Kabupaten Poso, mendapat bantuan dana sebesar simulus dari Pemerintah Pusat sebesar Rp 39 milyar guna membiayai pembangunan dan peningkatan insfrastruktur.

Dana sebesar Rp 39 milyar, diperuntukan untuk pelebaran dan perluasan landasan Bandara Kasiguncu 1850 meter sebesar Rp 18 milyar. Selain itu, diarahkan pada pelebaran dan perluasan Dermaga Pelabuhan Poso.

Hal tersebut diungkapkan Bupati Poso Drs Piet Inkiriwang MM pada saat meninjau Kapal MS ESPARANSA dari negara China yang bersandar di Pelabuhan Poso pada hari Minggu (22/3) lalu.

Kapal tersebut, mengangkut bahan material untuk turbin pembangkit listrik tenaga air (PLTA) Seluwana milik PT.Poso Energi.

Dikatakan Bupati Poso, Pemda Poso, dalam waktu dekat ini meminta kepada pihak Pelni dapat melayani route kapal penumpang menyinggahi Pelabuhan Poso.
Piet Inkiriwang dalam peninjauan di Dermaga Pelabuhan Poso didampingi beberapa pejabat lainnya, diantaranya, Sekda Drs Amdjad Lawasa, dan Kepala Dinas Perhubungan Informatika dan Komunikasi, Husni Mochamad Kasim SH.

Pada bagian lain Bupati menyebutkan, bandara Kasinguncu kini kembali dilayani penerbangan pesawat milik Merpati. Usaha pembangunan dan peningkatan insfrastruktur dibidang transpotasi baik laut, udara maupun darat di wilayah yang dikenal dengan Sintuwu Marosonya ini, dimaksudkan, guna mendukung percepatan pertumbuhan ekonomi.*****

POLDA SULAWESI TENGAH TERUS LAKUKAN RAZIA MIRAS BEBAS

Palu -
Polda Sulawesi Tengah dan jajarannya terus berupaya meningkatkan razia miniman keras (Miras) terutama pada selama masa kampanye untuk menghindari terjadinya Kamtibmas.

Hal tersebut ditegaskan Kapolda Sulawesi Tengah, Brigjen Pol Drs. Suparni Parto menanggapi upaya dalam mengamankan kampanye Pemilu Legislatif 2009.

Perdaran meinuman keras secara bebas akan memberikan pengaruh terhadap munculnya gangguan keamanan dan ketertiban. Karena itu, Kapolda Sulawesi Tengah telah mengintruksikan kepada seluruh jajarannya untuk terus menggelar razia miras diwlayah masing masing terutama selama masa kampanye 2009.

Sebab, Kapolda Sulawesi Tengah merasa khawatir, jika minuman keras beredar secara bebas akan memberikan ekses terhadap suksesnya Pemilu dan tahapan tahapannya.

Menyinggung situasi di Sulawesi Tengah saat ini, Suparni Parto menjelaskan, belum adanya indikator kerawanan. Karena itu, dalam pengamanan Pemilu 2009 dan segala tahapannya Kapolri menetapkan Sulawesi Tengah tidak akan mendapat perkuatan personil dikarenakan petugasnya dinilai sudah mencukupi.***


PEMILU 2009 KURANG DIMINATI TIM PEMANTAU

Palu - Tim pemantau pemilihan umum di KPU Sulawesi Tengah hingga hari ini Selasa (24/3) baru terdaftar satu lembaga pemantau lokal.

Meskipun pelaksanaan pemungutan suara pemilihan umum legislatif tinggal 15 hari, namun keberadaan Tim pemantau baru satu lembaga yang mendaftar di Sulawesi Tengah.

Divisi sosialisasi dan SDM KPU Sulawesi Tengah, Ny. Patrecia Lamarauna SH menjelaskan, sejak pembukaan pendaftaran beberapa hari lalu bagi lembaga atau organisasi yang ingin melakukan kegiatan pemantauan proses pelaksanaan pemungutan dan perhitungan suara Pemilu Legislatif 9 April 2009 mendatang, hingga hari ini baru satu lembaga yang mendaftar.*****


Rp 210 MILYARDIPERUNTUKAN PROGRAM PNPM SULAWESI TENGAH

Palu - PNPM yang dicanangkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada bulan April 2007 lalu, menurut kepala badan pemberdayaan masyarakat dan pemerintahan desa (BPMPD) Sulawesi Tengah, Drs.H Anwar Ponulele Msi dibagi dalam tiga katagori yait PNPM mandiri pedesaa, perkotaan serta wilayah khususu dan desa tertinggal.

Ketika membuka orientasi penanggung jawab operasional kegiatan kecamatan se Sulawesi Tengah di Palu tadi pagi Selasa (24/3) H. Anwar Ponulele menyebutkan, khusus untuk PNPM Mandiri desa di Propinsi Sulawesi Tengah tahun 2009 ini memperoleh alokasi anggaran biaya sebesar Rp 210 milyar yang tersebar pada 112 Kecamatan pada 10 Kabupaten.

Alokasi dana tersebut menurutnya, naik dibanding tahun 2008 lalu senilai Rp 93 milyar 750 juta yang hanya menjangkau 54 kecamatan.

Keberhasilan PNPM mandiri padesaan ini, sangat ditentukan oleh peran serta penanggungjawab operasional kegiatan yang ada di Kecamatan, demikian penilaian Ponulele.

Pelaksanaan orientasi yang berlangsung tiga hari tersebut, menurut ketua panitya, Amran S.sos diikutu 60 peserta dengan tujuan meningkatkan partisipasi masyarakat khususnya masyarakat miskin dan kelompok perempuan dalam memperdayakan sumber daya lokal melalui pengelolaan pembangunan partisipatif(rstmopm).

Minggu, 22 Maret 2009

MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN, SASARAN UTAMA PEMBANGUNAN SULAWESI TENGAH

Palu - Gubernur Daerah Propinsi Sulawesi Tengah, HB Paliudju berpendapat sasaran utama dari pembangunan yang diprogramkan oleh pemerintah adalah meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran yang berkeadilan bagi masyarakat bangsa dan negara.

Menurut Palidju, dalam meningkatkan kesejahteraan setiap anak bangsa di negri ini, memerlukan kearifan bersama yang tidak saja oleh pemerintah akan tetapi oleh lembaga-lembaga lain non pemerintah bahkan peraanserta masyarakat itu sendiri.

Bagi masyarakat yang terutama bermukim di daerah pesisir pantai dan kepulauan yang selama ini, terkonotasi sebagai populasi orang miskin terbesar di Sulawesi Tengah terus mendapat perhatian dari pemerintah.

Pemerintah pusat dan daerah, baik propinsi maupun Kabupaten/Kota kata Paliudju, terus melakukan berbagai upaya sehingga program pemberdayaan terhadap masyarakat pesisir yang berprofesi sebagai nelayan mendapatkan perhatian yang sangat serius dalam penanganannya.

Terkait dengan hal tersebut, baik dari Departemen Perikanan dan Kelautan maupun kementrian PDT, akan merealisasikan programnya pada tahun 2009 menyangkut pemberdayaan potensi kelautan termasuk bagimereka yang bermukin di wilayah pesisir pantai dan Kep. Togean, Kab. Tojo Unauna.

HB Palidju juga berharap, dengan berbagai program pemberdayaan ekonomi ini, masyarakat hendaknya menyambut dengan kerja keras serta sesuai dengan tata aturannya sehingga berdampak baik terhadap perekonomiannya.****


KORBAN BANJIR MOROWALI TERUS DIUPAYAKAN

Morowali -
Pemerintah Kab. Morowali terus melakukan berkoordinasi baik dengan pemerintah Propinsi Sulawesi Tengah maupun dengan Badan Koordinasi Penanggulangan Bencana Alam Pusat guna membantu korban banjir di Kecamatan Petasia, Kab.Morowali.

Musibah banjir yang melanda 12 desa di Kecamatan Petasia, Kab.Morowali walaupun diakui oleh salahsatu pejabat Pemda Kab.Morowali merupakan banjir musiman, tetapi penanganan korban tetap terus diupayakan.
Saat dihubungi melalui Celuler kemarin Sabtu (21/3), Kabag Humas dan Protokol Kab. Morowali, Bambang Suroyo mengungkapkan, Bupati Anwar Hafid terus mengambil langkah langkah untuk membantu para korban banjir.

Penanganan yang telah dilakukan sejak terjadinya bencana banjit tersebut, diantaranya, penyaluran sembako, selimut dan pendirian tenda tenda di lokasi pengungsian.******

POLRES POSO KERAHKAN 1500 PERSONIL PENGAMANAN SELAMA KAMPANYE

Poso – Polres Kab. Poso, Sulawesi Tengah sedikitnya menurunkan 1500 personilnya dalam mengamankan pelaksanaan kampanye Pemilu Legislatif 2009.

Pelaksanan kampanye Pemilu Legislatif di Kabupaten Poso, sampai saat ini berlangsung aman dan damai. Kapolres Poso AKBP Drs. Adeni Mohan MM yang dikonfermasi Sabtu (21/3) menegaskan, untuk mengoptimalkan pengamaan kampanye Pemilu pihaknya menyiagakan di lokasi kampanye baik pengamanan terbuka maupun tertutup.

Dirinya mengatakan, di lokasi tempat kampanye yang telah disediakan pemeirntah daerah di kecamatan-kecamatan telah diberikan personil Pengamanan. Hari ini, ada empat Partai dan di tempat yang telah ditentukan.

Menjawab pertanyaan tentang adanya tempat tertentu di wilayah Poso yang mendapat perhatian khusus dalam pengamanan, Kapolres mengakui hal tersebut namun tidak menyebutkan secara rinci.

Terhadap daerah tersebut, telah disiagaan personil yang lebih dibanding daerah lain dengan tujuan memberikan jaminan keamanan kepada Parpol yang melaksanakan kampanye.

Sementara untuk pengamanan TPS, akan diatur sedemikian rupa dengan mempertimbangkan aspek keamanan di masing masing TPS (rstmopm).

Jumat, 20 Maret 2009

BULOG DIVISI REGIONAL SULAWESI TENGAH LAMPUI TARGET PASOKAN BERAS

Palu - Bertolak dari pencapaian pasokan beras tahun lalu yang melampaui target maka Bulog Divisi Regional Sulawesi Tengah dipatok untuk melakukan pasokan diatas realitasi dari sebelumnya.

Bulog Divis Regional di Propinsi Sulawesi Tengah tahun 2008 lalu, berhasil memasok pembelian beras hingga 30.000 ton dari yang ditargetkan 25.000 ton. Dengan keberhasilan tersebut, kini kembali ditargetkan hinga 37.000 ton beras untuk tahun 2009.

Kepala bidang pelayanan publik, Ir Tatang Sutarna meyakini, target yang dipatok oleh pusat tersebut dapat terealisir bahkan akan terlampaui hingga 40.000 ton.

Kondisi seperti ini katamya, cukup beralasan, sebab hinga saat ini posisi stock beras mempunyai ketahanan hingga sepuluh bulan ke depan. Bahkan dengan banyaknya pasokan tersebut, Bulog Sulawesi Tengah mampu mengirimkan beras ke daerah, Propinsi Gorontalo.

Besarnya pasokan beras tersebut, tidak terlepas dari kondisi pertanian didaerah Propinsi Sulawesi Tengah yang mengalami surplus produksi, disamping upaya Bulog untuk bisa menampung melalui pembelian yang disertai insentip yang mewadahi.

Menurut Tatang Sutarna, seluruh pasokan beras tersebut semua berasal dari daerah Sulawesi Tengah dimana yang terbanyak dari Kab. Parigi Moutong sekitar 44 %, disusul Kabupaten Banggai, Toli toli dan Kabupaten Poso.*****


KABUPATEN PARIGI MOUTONG KEKURANGAN TPS

Parigi Moutong -
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kab. Parigi Moutong masih kekurangan 59 Tempat Pemungutan Suara (TPS) pada pemilihan Ligislatif 9 April 2009 mendatang.

Peraturan Pemerintah Nomor 1 tahun 2009, yang mengakomudir penambahan jumlah daftar pemilih tetap (DPT) ternyata tidak dibarengi dengan anggaran pembuatan TPS tambahan dari KPU pusat.

Kenyataan menunjukan di Kabupaten Parigi Moutong misalnya, menjelang hari “H”pelaksanaan pesta demokrasi lima tahunan tersebut, masih diperhadapakan masalah keterbatasan TPS.

Ketua KPU Parigi Moutong, Sukirman Andirape S Sos menjelaskan, berdasarkan DPT yang ada di wilayahnya tercatat 263.006 orang pemilih dan membutuhkan 674 TPS. Namun dana yang disiapkan, hanya untuk 615 TPS. Sehingga, masih kekurangan 59 TPS.

Untuk penambahan TPS tersebut, membutuhkan dana yang tidak sedikit karena selain biaya pembuatan TPS, juga berimbas pada honor KPPS dan petugas serta biaya lainnya.

Menurut Sukirman, jika hal tersebut tidak diakomudir, dikhawatirkan akan memberi dampak pada partisipasi pemilih akibat jarak cukup jauh antar tempat tinggal pemilih dengan TPS terutama di daerah yang terpencil. Diharapkan, dicarikan solusi yang terbaik dengan mengharapkan bantuan dari pemerintah daerah(rstmopm).

Kamis, 19 Maret 2009

HAK PILIH DEMI MENCAPAI KEHIDUPAN DEMOKRASI YANG LEBIH BAIK DAN KONDUSIF.

Palu - Untuk menjadikan Pemilu sebagai matrasa besar dalam memdidik masyarakat menggunakan hak pilihnya secara benar merupakan tanggung jawab semua pihak.

Problematika Pemilu bukan hanya banyaknya Partai Politik yang muncul dan tingginya antusias masyarakat untuk berpolitik, tetapi juga dengan hadirnya tatacara baru Pemilihan Umum yang belum dimengerti serta dipahami masyarakat.

Terkait dengan hal itu, Departemen Komunikasi dan Informatika bekerjasama dengan pemerintah Kota Palu menggelar sosialisasi peningkatan kapasitas lembaga komunikasi sosial dalam rangka mempercepat informasi.

Walikota Palu, Rusdi Mastura dalam sambutannya ketika membuka kegiatan tersebut, mengharapkan adanya kerjasama baik dari pemerintah, dunia Pers, maupun stekhoulder lainnya untuk menghimbau masyarakat agar dapat mengoptimalkan hak pilihnya demi mencapai kehidupan demokrasi yang lebih baik dan kondusif.

Terkait dengan kegiatan tersebut Walikota Palu, Rusdi Mastura menyatakan, salut kepada lembaga yang telah berperan demi menunjang keberlangsungan pesta demokrasi tanggal, 9 April 2009 mendatang yang lebih baik dan sukses.

Sebelumnya, Ketua panitya pelaksana, Sudaryono R Lawangkona S sos Msi yang juga Kabag Humas dan Protokol Sekretariat Kota Palu menjelaskan, sosialisasi yang berlangsung sehari itu, diikuti sekitar 80 peserta utusan dari media cetak dan elektronik, tokoh masyarakat dan elemen masyarakat strategis(rstmopm).

Rabu, 18 Maret 2009

PROPINSI SULAWESI TENGAH MULAI SALURKAN DANA BLT

Palu - Sepertiga daerah Ibukota Propinsi di seluruh Indonesia hari ini, Rabu (18/3) secara serentak mulai menyalurkan dana Bantuan Langsung Tunai (BLT) tahun 2009 kepada rumah tangga sasaran.

Khusus di Palu, Ibukota Propinsi Sulawesi Tengah, penyaluran dana BLT tahun 2009 yang dimulai hari ini Rabu (18/3) berjalan lancara dan aman. Sebagaimana daerah lainnya di tanah air, dana BLT tahap pertama yang disalurkan sebesar Rp 200.000/RTS untuk periode Januari - Februari 2009.

Kepala kantor PT. Pos Indonesia Palu, Almutadir Thayib disela sela penyaluran dana BLT kantor Pos, Jln Mohamad Yamin tadi siang menjelaskan, jumlah RTS penerima BLT di kota Palu sesuai data BPS tahun 2008 sebanyak 13166 RTS dengan total BLT senilai Rp 2 milyar 633 juta.

Jumlah tersebut mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya sebanyak 13.376 RTS. Seperti halnya tahun lalu, penyaluran BLT di kota Palu dilakukan di lima titik seperti, di Jln Moh Yamin, Jln.Soedirman, Hangtuah, Palu Barat dan Tauli. Hal ini dilakukan, untuk mendekatkan pelayanan kepada masyarakat.

Penyaluran dana BLT di kota Palu selain mendapat pengawalan dari perugas keamanan juga dipantau lansung oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat Daerah (BPMD) Sulawesi Tengah.

Kepada wartawan Kepala Sub bidang pengembangan lembaga ekonomi masyarakat BPMD Sulawesi Tengah, Bandy Tobing saat melakukan pemantauan di lapangan mengakui, penyaluran BLT di kota Palu berjalan dengan baik.

Namun dirinya berharap, pemerintah juga hendaknya memikirkan dana insentif kepada petugas penyalur dana BLT. Penyaluran dana BLT dikota Palu diperkirakan akan tuntas sesuai jadwal yang ditentukan selama lima hari.

Sementara masyarakat penerima BLT, dalam menerima bantuan BLT masyarakat yang menerima bantuan tersebut sangat antusias. Dari lima titik penyaluran pada hari pertama ini, pihak Kantor Pos melayani sedikitnya 3000 RTS penerima BLT.******
PERS SEBAGAI KONTROL SOSIAL HARUS BERIMBANG

Palu - Kapolda Sulawesi Tengah, Brigjen Polisi Drs Suparni Parto berharap, pemberitaan Pers harus profesional dan berimbang dalam menyajikan fakta secara obyektif.

Pentingnya profesionalsme tersebut, menurut Suparni Parto, dalam rangka dalam rang melaksanakan fungsi Pers sebagai sosial kontrol dan media pendidikan.

Diruang kerjanya kemarin, suparni Parto yang didampingi Kadit Humas AKBP Drs. Irfaizal Nasution menilai, masih banyak pekerja Pers yang hanya memberitakan yang bersifat negatif.

Seharusnya, menurut Kapolda, pemberitaan tersebut disajikan secara berimbang baik kekurangan maupun keberhasilan suatu institusi.

Dengan situasi Pers saat ini, Kapolda bersama bersanggup untuk menjadi salah satu nara sumber pada Talk Show yang akan disenggarakan oleh RRI Palu pada Sabtu (21/3) yang menurut rencana berlangsung pada pukul 20.30 hingga 24.00 Wita.******


SUKSESNYA PEMILU 2009 DI KOTA PALU PERLU DUKUNGAN PEMDA

Palu -
Dalam rangka menunjang suksesnya Pemilu 2009 di kota Palu, perlu dukungan dan fasilitas dari pemerintah daerah sesuai tugas dan tanggung jawabnya berdasarkan peraturan dan perundang undangan yang berlaku.

Dukungan dan fasilitas tersebut, telah tertuang dalam surat keputusan Walikota Palu No 270 tanggal 17 Maret tentang pembentukan tim koordinasi Pemilu 2009.

Wakil Walikota Palu, Andi Muhanan Tumbolotutu SH ketika memimpin rapat koordinasi tadi pagi Rabu (18/3) mengatakan, Pemilihan umum yang tinggal beberapa hari lagi sangat memerlukan peran dan dukungan dari Tim koordinasi untuk memback up seluruh kegiatan sekretariat KPU kota Palu.

Sehingga peran dari Tim Koordinasi, sangat diharapkan untuk menyukseskan Pemilu dengan melakukan koordinasi secepat mungkin bersama pihak sekretariat KPU kota Palu.

Terkait dengan tugas sekretariat KPU menyangkut peliputan kertas suara menurut Andi Muhanan Tumbolotutu, akan diserahkan sepenuhnya kepada pihak TNI dan ke kepolisian.

Tim yang tergabung dalam tim koordinasi Pemilu 2009 tersebut, diantaranya, sekretaris kota, Asisten I, dan sebagian SKPD serta seluruh Camat yang ada di kota Palu.****
SUKSESNYA PEMILU MENENTUKAN KESINAMBUNGAN PEMBANGUNAN

Palu -
Suksesnya pesta demokrasi Pemilu 2009, akan menentukan kesinambungan perjalanan pemerintahan dan pembangunan lima tahun kedepan.

Keberhasilan pelaksanaan Pemilu 2009, menurut Wakil Gubernur Propinsi Sulawesi Tengah, H. Ahmad Yahya SE MN ikut ditentukan oleh tingginya partisipasinya masyarakat dalam memberikan hak pilihnya.

Oleh karenya dirinya mengajak segenap komponen masyarakat untuk menyukseskan agenda pesta demokrasi Pemilu 2009 sehingga berjalan lancar, jujur, langsung, umum, bebas, dan rahasia.

Wakil Gubernur juga mengingatkan, agar penyelenggara pemilu mulai dari tingkat Propinsi, Kabupaten/Kota hingga ke KPPS mampu melaksankan tugas secara obyektif serta menghasilkan karya yang berkuwalitas pula.******


KAB.DONGGALA, PERSONIL POLRI
DIPOSKAN DAERAH RAWAN

Donggala - Polres Kabupaten Donggala telah siap melakukan pengawalan dan pengamanan terhadap pelaksanaan Pemilihan Umum terutama saat kampanye terbuka yang dimulai kemarin Selasa (17/3) hingga hari “H” pemungutan suara.

Bahkan hingga tahapan selanjutnya, telah menyiapkan sebanyak 540 personilnya.

Kapolres Donggala, AKBP Fajar Abdila SIK mengatakan, personil sebanyak tersebut ditempatkan di Poso-pos tertentu yang dianggap sebagai daerah rawan terhadap terjadinya pelanggaran atau tindak pidana rantib yang menyangkut gangguan terhadap tahapan Pemilu termasuk Kampanye.

Menurutnya, ada sejumlah rawan terjadinya pelanggaran dimaksud, diantaranya Kec Dolo, Biromaru, dan wilayah pantai barat Kab. Donggala(rstmopm).

Selasa, 17 Maret 2009

SUKSESNYA PEMILU DIUKUR DARI SOSIALISASI

Palu - Kapolda SulawsiTengah, Brigjen Polisi Drs.Suparni Parto menilai, keberhasilan pelaksanaan Pemilu 2009 ditentukan kegiatan sosialisasi yang secara terus menerus digalakkan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang tata cara Pencontrengan yang baik dan benar.

Kapolda Sulawesi tengah saat ditemui diruang kerjanya pada Selasa (17/3) yang didampingi Kadit Humas, AKBP Drs.Irfaizal Nasution menekankan, perlunya sosialisasi tersebut mengingat mekanisme penyelengaraan Pemilu kali ini sangat berbeda pada Pemilu sebelumnya.

Adapun untuk penanganan keamanan selama tahapan Pemilu, menurutnya, sudah dipersiapkan secara matang sehingga pelaksanaa Pemilu akan berlangsung aman dan lancar.*****


DISHUT SULTENG LAKUKAN HUT BHAKTI RIMBAWAN KE 26

Palu -
Hutan tidak hanya memiliki fungsi sosial, ekonomi, dan sosial budaya tetapi juga fungsi ekologis yang peranannya sangat vital bagi sistem penyangga kehidupan.

Terjadinya fenomena di muka bumi dewasa ini seperti pemanasan global dan perubahan iklim, merupakan tantangan bagi rimbawan untuk segera bertindak sesuai profesi dan porposinya masing masing.

Dalam tertulis Menteri Kehutanan RI, DR HMS. Kaban pada peringatan hari Bhakti Rimbawan ke 26 tingkat Propinsi Sulawesi Tengah yang dibacakan Wakil Gubernur H.Achmad Yahya SE MM, mengatakan, salah satu upaya menusia untuk mengurangi efek pemanasan Global dan perubahan iklim dengan memperbanyak pohon dan tanaman.

Oleh karenya, diperlukan upaya mempertahankan keutuhan ekosistim hutan dan melakukan penanaman pohon secara besar-besaran dan melakukan berbagai program rehabilitasi hutan seperti Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan dan Lahan (GNRHL).

Sementara itu, Kepala Dinas Kehutanan Propinsi Sulawesi Tengah, Ir. Nahardi disela sela peringatan Hari Bhakti Rimbawan menyebutkan, dalam hari Bhakti Rimbawan yang ke 26 ini pihaknya melakukan berbagai kegiatan baik olah raga maupun gerakan aksi penanaman pohon.

Hal tersebut dilakukan lanjut Nahardi, sesuai gerakan moral yaitu, mengajak semua pihak untuk mengubah pola pikir dari kebiasaan menebang pohon menjadi cinta menanam dan memelihara pohon sesuai dengan Thema hari Bhakti Rimbawan ke 26, Dengan semangat kebersamaan rimbawan kita sukseskan kegiatan penanaman pohon one man one three.

Dibagian lain, Nahardi juga menyebutkan, agar pembangunan kehutanan di Sulawesi Tengah dapat diwujudkan dan kelestarian hutan dengan keanekaragaman hayati serta ekosistemnya dapat terjaga, maka diperlukan sinergitas dari para Rimbawan di Indonesia.******


PARPOL PESERTA PEMILU 2009 KABUPATEN POSO
LAKUKAN KAMPANYE DAMAI

Poso – Deklarasi kampanye Pemilu Damai 34 Partai Politik peserta Pemilu dan calon anggota DPD daerah pemilihan Kabupaten Poso, kemarin Senin (16/3) berlangsung di alun alun Sintuwu Maroso, Poso.

Setelah deklarasi bersama untuk melakukan kampanye damai di Kabupaten Poso, seluruh pimpinan Partai Politik peserta Pemilu dan ketua KPU Poso, Iskandar Lamuka menandatangani naskah kesepahaman itu yang disaksikan Wakil Bupati Poso, Abdul Munthalib Rimi SH MH, unsur Muspida, ketua Panwaslu serta Kakesbang Penda Kab. Poso.

Ketua KPU Poso, Iskandar Lamuka tadi pagi Seala (17/3) sebelum mensosialisasikan Pemilu kepada seluruh kepala desa se Kab. Poso di Ruang Pangombo Kantor Bupati Poso mengatakan, paling tidak ada tiga komitmen penting yang harus ditaati Partai peserta Pemilu 2009 dalam berkampanye.

Adapun tiga pernyataan penting yang harus ditaati, menurutnya, komitmen bersama dari seluruh partai politik peserta Pemilu untuk melaksankan kampanye secara damai, aman,tertib, menghindari cacar cara kekerasan dan menghindari antar masa pendukung partai.

Komitmen selanjutnya, komitmen dan tekad seluruh partai Politik di Kab.Poso untuk menjaga kebersamaan, persaudaraan dan saling menghargai antar sesama Parpol serta sesama calon angota Legislatif.

Komitmen bersama dari seluruh Parpol, untuk siap melaksanakan dan mematuhi segala peraturan perundang undangan yang berlaku serta siap untuk menyukseskan Pemilu 2009.

Terkait sangsi bagi Parpol yang melanggar, Iskandar Lamuka menegaskan, sudah tertuang dalam ketentuan perundang undangan yang mengatur perihal Pemilu.

Dikatakannya, dalam penyelenggaraan Pemilu dengan tahapan yang ada termasuk dalam pelaksanaan kampanye setiap peserta Pemilu atau Parpol yang emlakukan pelanggaran yang bersifat pidana maka Panwas dan Penyidik akan melakukan proses hukum sesuai dengan ketentuan pidana Pemilu.

Sedangkan pelanggaran yang bersifat administrasi, menjadi kewenangan KPU untuk menindak dengan tegas(rstmopm).

Senin, 16 Maret 2009

PARPOL PEMILU 2009 PROPINSI SULAWESI TENGAH LAKUKAN DEKLARASI DAMAI

Palu/Poso - Seluruh Partai Politik yang terdaftar sebagai peserta Pemilu 2009 di beberapa daerah wilayah Propinsi Sulawesi Tengah hari ini Senin (16/3) melakukan pawai damai secara bersamaan.

Seperti di Palu, 37 dari 38 kontestan Parpol peserta Pemilu 2009 melakukan pawai keliling yang di mulai pada pukul 10.30 Wita. Adapun pawai ini telah diikuti sedikitnya 700 orang dengan 76 kendaraan roda empat.

Pawai yang dilepas oleh Ketua KPUD Propinsi Sulteng, DR.Ir.Adam Malik,Msc tersebut, dari Pelabuhan Pantoluan.dan selanjutnya mengelilingi Kota Palu dan finish di Lapangan Vatulimo pada pukul 12.30 Wita.

Thema yang diusung dalam kegiatan tersebut, “Bersama menjaga, kawal dan pelihara pemilu 2009 yang damai dan anti kekerasan”. Pukul 12.30 Wita kegiatan selesai dengan tertib dan aman.

Sedangkan di Kab. Poso, kampanye bersama dan Deklarasi damai dimulai pada pukul 09.15 Wita dan start dari Lapangan Sintuwu Maroso dilanjutkan keliling kota Poso.

Ikut dalam kampanye, sedikitnya 800 kendaraan rodan dua dan sekitar 150 kendaraan roda empat.

Seluruh Parpol diantaranya berkometmen dan bertekad, melaksanakan kampanye pemilu tahun 2009 secara damai aman dan tertib menghindari penggunaan cara-cara kekerasan serta saling menghargai sesama parpol dan calon anggota legislatif, Menjaga kebersamaan dan persaudaraan dalam bingkai sintuwu maroso serta manjaga keutuhan negara kesatuan repoblik indonesia.

Komitmen tersebut, disepakati dan ditandatangani secara saksama oleh parpol pemilu 2009. Namun, ada sembilan Parpol yang tidak menandatangani komitmen tsb yang disebabkan tidak adanya pendukung dari sembilan partai tersebut.sb.
Adapun penandatanganan komitmen tersebut, disaksikan oleh seluruh unsur Muspida Kabupaten Poso (rstmopm).

Minggu, 15 Maret 2009

37 PARPOL PEMILU 2009 PROPINSI SUSEL LAKUKAN PAWAI BERSAMA

Palu – Seluruh Partai politik yang terdaftar sebagai peserta Pemilu 2009 di KPU Propinsi Sulawesi Tengah besuk, Senin (16/3) akan melakukan pawai bersama menandai pelaksanaan kampanye terbuka Pemilu 2009.

Sebanyak 37 dari 38 partaipolitik yang terdaftar di KPU Propinsi Sulawesi Tengah, dijadwalkan besuk akan melakukan pawai bersama serangkaian pembukaan pelaksanaan kampanye terbuka di Slawesi Tengah.

Pembukaan pelaksanaan kampanye terbuka tersebut, dengan mengambil start dari pelabuhan Pantoloan dengan finish lapangan Fatulemo,Palu setelah melalui route Kec. Palu Utara, Palu Timur, Palu Barat dan Palu Selatan.

Ketika dihubungi via Celuler, Ketua KPU Propinsi Sulawesi Tengah, DR. Ir Adam Malik MSc mengharapkan, kepada seluruh Parpol peserta Pemilu 2009 agar didalam melaksanakan kampanye hendaknya mentaati tata aturan perundang undangan yang berlaku.

Pawai bersama kampanye bagi seluruh pertai politik peserta pemilu tersebut, menggunakan kendaraan empat dan dianjurkan setiap parpol menggunakan satu buah kendaraan roda dua. Hal ini dimaksudkan, agar dari seluruh kendaraan parpol peserta pemilu tersebut tidak mengganggu lalulintas lainnya.*******


KEBERSAMAAN DAN PERSATUAN UNTUK MEWUJUDKAN KEHIDUPAN YANG DAMAI

Sigi -
Kenikmatan yang paling besar diberikan Tuhan kepada umatnya setelah keimanan adalah tanah air Indonesia.

Tanah Air Indonesia yang begitu luas dan Indah serta kekayaan alam yang begitu berlimpah perlu dijaga dan dilestarikan termasuk Propinsi Sulawesi Tengah.

Demikian diatas, himbauan dari Menpora RI, Adiyaksaa Daud pada acara Silaturahmi sosial bersama masyarakat yang dipusatkan di Lapangan sepak bola Garuda Mas, Kaluku Bula, Kab. Sigi, Kemarin, Minggu (14/3


Kebersamaan dan persatuan sangat diharapkan, untuk mewujudkan dalam suatu kehidupan yang penuh dengan kedamaian baik sesama umat beragama maupun dengan pemerintah.

Adiyaksa Daud dalam kunjungannya di Sulawesi Tengah khususnya di Kab. Sigi, melakukan berbagai kegiatan diantaranya, melakukan pembukaan olah raga tradisional di Desa Bora dan peletakan batu pertama pembangunan gedung olah raga mini di desa Dolo.

Usai kunjungan di kota palu, Adiyaksa Daud beserta rombongan pada hari ini, Minggu (15/3) melanjutkan kunjungan di Kab. Poso.*****



SOSIALISASI PEMILU TERUS DILAKUKAN
DI KAB. DONGGALA
Donggala - Sosialisasi Pemilu, 9 April 2009 hingga kini masih terus dilakukan seperti di Kec. Pinepane, Kab. Donggala, Propinsi Sulawesi Tengah.

Panitya Pemilihan Kecamatan(PPK) Pinepane, melalui Panitya Pemungutan Suara (PPS) telah menyiapkan 16 TPS di wilayah Kecamatan hasil pemekaran dari Kecamatan Marwola itu. TPS yang disiapkan tersebut, tersebar pada enam desa untuk 3798 orang pemilih.

Camat Pinempane, Rusmin Lase M Sos mengatakan, pihak pemerintah kecamatan dan desa, memberikan dukungan sepenuhnya kepada PPK serta PPS untuk suksesnya Pemilu yang kini hanya tinggal menghitung hari pelaksanaannya. Selain itu, Pemerintah dan PPK juga terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat.

Sosialisasi tersebut mendapat tanggapan positif ditandai banyaknya warga yang menghadirinya. Menyinggung stabilitas keamanan menjelang hari H Pemilu 9 April 2009 mendatang, di wilayah kecamatan Pinepane menurut Rusmin, cukup kondusif, peran dan partisipasi masyarakat cukup menonjol dalam mewujudkannya (rstmopm).

Jumat, 13 Maret 2009

KABUPATEN DONGGALA PENYUMBANG SWASEMBADA PANGAN

Donggala – Keberhasilan Kabupaten Dongala, Propinsi Sulawesi Tengah berswasembada beras sejak tahun 1993, telah mampu menempatkan diri daerah ini sebagai penyumbang swasembada pangan Sulawesi Tengah bersama Kabupaten Parigi Moutong dan Kabupaten Banggai.

Keberhasilan daerah ini berswasembada beras sempat diungkapkan Gubernur HB Paliudju ketika melakukan panen raya padi diatas areal seluas 400 Hektare di Desa Tonggolo Bibi, Kec. Sojol, Kab. Donggala kemarin Kamis (12/3).

Bahkan Sulawesi Tengah menurut HB Paliudju, pada tahun 2008 lalu, menyuplay beras ke Propinsi Gorontalo lebih 2000 ton termasuk penyumbang di Tanh Air diatas rata rata target nasional 5%.

Keberhasilan tersebut, ungkap Pliudju, menyebabkan daerah ini memperoleh penghargaan dari Presiden tahun 2008 lalu.

Selain melakukan panen raya, Gubernur beserta rombongan juga meninjau Bendungan irigasi di Desa Tonggolo Bibi yang rusak total akibat musibah bencana alam bulan Januari lalu.

Sementara itu, Bupati Donggala, Drs Habir Panulele, yang dikonfermasi tentang potensi pertanian di daerahnya menyatakan, cukup tersedia dan bahkan di Kecamatan Sojol tahun ini, akan dilakukan pencetakan sawah baru.

Menyinggung luas areal pertanian di wilayah Kab. Donggala, Habir Panulele menyebutkan, saat ini mencapai 200.093 Hektar yang terdiri dari 33.000 hektar persawahan dan 18.000 lahan kering yang telah mampu membawa daerah ini surplus beras tahun 2008 sebesar 81.251 ton.

Mengakhiri kunjungan kerja Gubernur di wilayah Pantai Barat, sore kemarin juga mengahdiri peringatan Maulud Nabi Muhammad SAW 1430 H yang diselenggaraka Dharma Wanita Persatuan Dinas cabang Dikjar Kec Sojol di desa Pangalasian.

Pada kesempatan itu, HB Paliudju selain mengingatkan pentingnya mewarisi nilai nilai keteladan Nabi Muhammad SAW, juga mengajak seluruh masyarakat untuk menyukseskan pesta demokrasi Pemilu Legislatif dan pemilu Presiden/Wakilpresiden 2009 untuk kesinambungan pembangunan dan pemerintahan kedepan.******


KABUPATEN POSO BENTUK DESK PEMILU 2009

Poso - Untuk mewujudkan sukses Pemilu di Kabupaten Poso, Propinsi Sulawesi Tengah melibatkan berbagai pihak terutama dalam menciptakan kedamaian dan keamanan.

Menjelang pelaksanaan Pemilu 9 April 2009, pemerintah Kabupaten Poso terus mengoptimalkan berbagai kegiatan diantaranya melakukan pertemuan secara berkesinambungan baik dari pihak TNI/Polri, tokoh Agama dan tokoh Masyarakat.

Terkait dengan jelang kesiapan pemilu 2009, terlebih lagi saat ini pihak eksekutif telah membentuk Desk Pilkada yang telah siap memberikan informasi aktual selama 24 Jam.

Masyarakat dan pemerintah daerah setempat sangat optimis bahwa kedamaian dan keamanan yang telah terbangun ditengah masyarakat di Kabupaten Poso mempunyai pengaruh besar terhadap kelancaran pelaksanaan Pemilu Legislatif daerah, pusat dan DPD tanggal 9 April 2009 mendatang(rstmopm).

Kamis, 12 Maret 2009

POSO GELAR OPERASI PENGAMANAN PEMILU 2009

Poso - Tepatnya dihari Rabu (11/3) dua hari yang lalu Polres Poso menggelar pasukan operasi Mantap Brata dalam rangka pengamanan Pemilu 2009 yang bertujuan untuk mengawal dan mengamankan jalannya pesta dekrasi.

Mulai dari tahap perencanaan hingga purna Pemilu yang merupakan dalam agenda nasional dalam menentukan anggota Legislatif Kabupaten, Propinsi pusat serta pengamanan pemilihan Presiden 2009.

Hal ini, perlunya suatu sistem pengamanan yang secara efektif sehingga dalam pelaksanaanya nanti dapat berjalan , aman, lancar, dan sukses demi terciptanya masyarakat yang adil dan sejahtera.

Dalam Gelar pasukan tersebut, Kapolres Poso AKBP, Drs. Adeni Mohan Daeng Pabali MM selaku inspektur upacara mengatakan, penyelenggaraan pemilu 2009 pihak Polri telah menggelar operasi dengan sandhi Mantap Brata sejak bulan Juli tahun lalu dengan tujuan menciptakan Kamtibmas yang kondusif.

Disamping itu juga, Polri telah menggelar berbagai bentuk operasi penciptaan kondisi diantaranya, pemberantasan premanisme dan pemberantasan kejahatan jalanan.

Polri juga telah melakukan latihan gabungan penanggulangan Terorisme bersama unsur TNI serta unsur terkait lainnya sebagai wujud kesiap siagaan dan ketanggapansegeraan untuk menciptakan menjelang pemilu tahap inti, Ulas Kapolres Poso saat membacakan amanat Kapolri Jenderal Pol Drs.H Bambang Hendarto Danuri MM dihahalaman Mapolres Poso.

Kapolri dalam pesannya, perlu adanya peran KPU selaku penyelenggara pemilu dan Bawaslu Panwaslu selaku unsur pemilu agar dapat bekerjasama dan mendapat dukungan dari beberapa pihak lainnya dalam melaksankan tugasnya.

Sementara dalam apel gelar pasukan tersebut, ditandai dengan penyematan tanda operasi kepada perwakilan dari tiga institusi, TNI, Polri, serta dari Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika serta menampilkan peragaan atau simulasi pengamanan pemilu dan ditandai pemencetan tombol peledakan bom oleh Bupati Poso, Drs.Piet Inkiriwang MM.

Dalam upacaranya, telah dihadiri unsur Muspida Kab. Poso, ketua KPU Poso, Anggota DPRD Poso, serta para anggota Parpol dan para tamu undangan lainnya (rstmopm).

Rabu, 11 Maret 2009

SULAWESI TENGAH GELAR PASUKAN PENGAMANAN PEMILU 2009

Palu – Gelar pasukan pengamanan Pemilu 2009, pagi tadi, Rabu (11/3) dilaksankan di lapangan Fatulemo Kota Palu dengan Inspektur Upacara Wakapolda Sulawesi Tengah, Kombes Pol Drs. I Komang Udayana.

Gelar pasukan merupakan representasi dari kesiapan aparat atas tanggung jawab atas kepercayaan yang diberikan Negara dan seluruh rakyat Indonesia untuk menjamin keamanan dan ketertiban.

Untuk suksesnya penyelenggaraan Pemilu 2009, pagi tadi telah dilakukan apel gelar pasukan yang dipimpin Wakapolda Sulawesi Tengah Kombes Pol I Komang Udayana di Lapangan Fatulemo Kota Palu.

Kegiatan tersebut, melibatkan dari pasukan Polda Sulawesi Tengah, TNI AD dan TNI AL, Polisi Militer, Linmas serta Pemadam Kebakaran.

Gelar pasukan yang dihadiri Gubernur Propinsi Sulawesi Tengah, HB Paliudju dan unsur Muspida Sulawesi Tengah serta Walikota Palu ditandai penyematan pita tanda operasi secara simbolis yang dilakukan oleh inspektur upacara kepada satu orang perwakilan Polisi dan satu orang dari TNI.

Pada kesempatan itu, Kapolri Jenderal Polisi Drs. Bambang Hendarso Danuri MM dalam amanat tertulisnya yang dibacakan Wakapolda, anatara lain mengatakan, jaminan keamanan, ketertiban dan kelancaran demi suksesnya penyelenggaraan Pemilu 2009, yang dipercayakan kepada aparat keamanan harus diwujudkan.

Pemilu 2009 merupakan agenda Nasional dari perjalanan Demokrasi di Indonesia. Proses dari sistem politik demokrasi tersebut, menurut Kapolri, harus dihadapi dengan penuh kedewasaan dan kematangan berfikir serta bertindak dalam menghadapi setiap tahapannya.

Sikap yang demikian demokrasi sebagai sebuah sistem politik akan berjalan efektif dalam pengelolaan kehidupan berbangsa dan bernegara untuk mewujudkan masyarakat yang adil, makmur dan sejahtera, demikian lanjut Kapolri.*******


PEMERINTAH DAERAH PROPINSI SULTENG SELENGGARAKAN ORIENTASI PEMANTAPAN KETAHANAN BANGSA

Palu -
Dalam perkembangan globalisasi dan reformasi saat ini, kehidupan kebangsaan suatu negara termasuk negara Indonesia dihadapkan pada tantangan internal maupun global.

Berbagai perubahan dalam aspek bangsa dan negara, terjadi begitu cepat dan bergerak tanpa mengenal batas suatu negara. Dihadapan peserta orientasi pemantapan ketahanan bangsa Propinsi Sulawesi Tengah yag berlangsung tadi pagi, Rabu (11/3) di Palu.

Wakil Gubernur Sulawesi Tengah, H Achmad Yahya SE MM mengatakan, bangsa Indonesia yang sangat majemuk dengan berbagai persoalan multi demensi yang dialami saat ini, sangat potensi untuk memicu terjadinya konflik sosial dan disintegrasi bangsa.

Oleh karenanya, penyelengaraan orientasi pemantapan ketahanan bangsa tahun 2009 ini, sangat penting dilaksankan utamanya bagi para pejabat maupun sebagai aparatur pemerintah daerah di Sulawesi Tengah.

Menurut Wakil Gubernur, H Achmad Yahya SE MM, cukup beralasan dalam upaya untuk mengembangkan kesadaran dan semangat kebangsaan serta kepimpinan nasional maupun kepimpinan di daerah agar dapat menyadari dan memahami hak dan tanggung jawab sebagai pribadi maupun sebagai pejabat dalam melayani masyarakat.

Program perbaikan struktur politik, peningkatan kuwalitas peoses politik dan program pengembangan budaya politik, jelas Achmad Yahya,diarahkan kepada terwujudnya sistem politik nasional yang demokratis yang utuhnya NKRI.

Ketua panitya pelaksana, Safri Alikadir SH dalam laporannya menyebutkan, orientasi pemantapan ketahanan bangsa propinsi Sulawesi Tengah yang berlangsung sehari diikuti 250 perserta terdiri dari pejabat eslon II, III dilingkungan pemerintah daerah Propinsi Sulawesi Tengah.

Adapun tujuannya, untuk meningkatkan ketahanan bangsa dalam mewasdai ancaman disintegrasi bangsa dan memantapkan semangat persatuan dan kesatuan dalam pengakuan NKRI bagi aparat pemerintah daerah di Sulawesi Tengah.*****


LAHAN PERKEBUNAN KABUPATEN PARIGI MOUTONG MEMBERIKAN KONSTRIBUSI KEPADA MASYARAKAT TANI

Parigi Moutong -
Potensi lahan perkebunan di Kabupaten Parigi Moutong sudah merasa memberikan konstribusi kepada masyarakat tani setempat.

Wilayah Kabupaten Parigi Moutong yang membujur dari selatan hingga ke arah utara trans Sulawesi membentang areal pertanian dan perkebunan yang cukup subur.

Berbagai jenis tanaman pertanian yang menghiasi wilayah yang berbatasan dengan propinsi Gorontalo ini, memberi kesan kesejahteraan bagi petani setempat.

Dari penelusuran dilapangan, ternyata tanaman yang paling diminati para petani saat ini adalah komoditi Kakao. Sementara tanaman kelapa dalam, yang sudah berurat - berakar bagi masyarakat setempat, secara berangsur mulai ditinggalkan.

Hal ini mempunyai alasan, ditengah kondisi krisis finansial dewasa ini, harga kopra turun drastis. Sementara komoditi coklat, masih tetap bertahan dengan harga yang cukup menjajikan.

Walaupun demikian, keberadaan komoditi coklat tersebut belum mampu memberi konstribusi yang signifikan bagi petani setempat, tapi justeru lebih memberi keuntungan bagi para pedagang.

Seperti halnya di Kecamatan Tomini, umumnya para petani coklat setempat terpaksa menjual coklatnya dengan harga murah sebelum dipanen untuk menutupi biaya produksi.

Salah satu pedagang yang sekaligus juga petani coklat setempat, Irham Yamin mengakui, banyak petani coklat yang menjual coklatnya kepadanya sebelum dipanen.

Menyikapi kondisi seperti ini, Ir.Thamrin MS dari dinas pertanian Sulawesi Tengah mengatakan, pihaknya telah berupaya memberikan solusi diantaranya, dengan menghimpun para petani dalam suatu kelompok guna dapat lebih mengefesienkan biaya produksi.

Yang lebih memperihatinkan lagi, diantara para petani ada yang sering menjual kebun coklatnya hanya karena terdesak dengan biaya yang bersifat konsumtif seperti pelaksanaan pesta hajatan keluarga.*****


MENJELANG KAMPANYE PEMILU 2009 PEMERINTAH SULTENG LAKUKAN DZIKIR DAN DO’A BERSAMA

Palu -
Untuk menyambut pelaksanaan kampanye terbuka Pemilu yang akan dimulai tanggal 16 maret 2009, Pemerintah Propinsi Sulawesi Tengah bekerjasama dengan Polda Sulawesi Tengah, dan serikat Kolomnis Palu akan menggelar Dzikir dan do’a bersama yang akan diselenggaraka pada minggu(15/3).

Untuk memantapkan Dzikir dan do’a bersama tersebut, kemarin siang, Selasa (10/3) berlangsung rapat yang dipimpin Asisten I Sekretariat Daerah Propinsi Sulawesi Tengah, Drs. H Baharudin Tantriwali Msi.

Prosesinya menurut Baharudin, diawali dengan Sholat Magrib berjamaah dan dilanjutkan dengan Dzikir dan do’a bersama.

Kegiatan tersebut menurut serikat kolumnis Palu, Drs. Supardi Ibrahi, akan melibatkan tokoh agama, baik Islam, Kristen, Hindu dan Budha. Diharapkan, dihadiri sekitar 3000 peserta dan dipustkan di halaman Mapolda, Sulawesi Tengah.

Sedangkan pada minggu tenang menjelang pencoblosan, papar Supardi Ibrahim, kembali akan digelar kegiatan yang sama di halaman kantor Gubernur.******


PELAKSANAAN STQ KE XX DI POSO
MENGALAMI PENGUNDURAN

Poso -
Pelaksanaan Seleksi Tiwatul Qur’an (STQ) tingkat Propinsi Sulawesi Tengah, semula dijadwalkan akhir April, kembali mengalami pengunduran awal Mei 2009 mendatang.

Pengunduran pelaksanaan STQ Ke-XX tingkat Propinsi Sulawesi Tengah tahun 2009 di Poso tersebut, merupakan hasil keputusan rapat koordinasi antar instansi terkait yang dipimpin Wakil Bupati, Abdul Muthalib Rimi pada beberapa hari yang lalu.

Sebelumnya, jadwal pelaksanaan STQ ditetapkan berlangsung tanggal 26 Maret 2009 hingga 30 April mendatang. Namun dengan pertimbangan hal penting yang terkait dengan padatnya kegiatan peserta didik menghadapi ujian Nasional, maka penetapan pelaksanaan bulan Mei 2009.

Pelaksanaan STQ ke XX ini, dijadwalkan tanggal, 4 hingga 29 Mei 2009 di arena utama Lapangan Sintuwu Maroso, Poso.

Sementara mengenai kesiapan arena utama dan saat berita ini diturunkan, perampungan pembangunannya telah mencapai 70% termasuk kesiapan penginapan para petugas dan bagi para Kafilah utusan daerah Kabupaten/Kota sebagai peserta (rstmopm).