Jumat, 20 Maret 2009

BULOG DIVISI REGIONAL SULAWESI TENGAH LAMPUI TARGET PASOKAN BERAS

Palu - Bertolak dari pencapaian pasokan beras tahun lalu yang melampaui target maka Bulog Divisi Regional Sulawesi Tengah dipatok untuk melakukan pasokan diatas realitasi dari sebelumnya.

Bulog Divis Regional di Propinsi Sulawesi Tengah tahun 2008 lalu, berhasil memasok pembelian beras hingga 30.000 ton dari yang ditargetkan 25.000 ton. Dengan keberhasilan tersebut, kini kembali ditargetkan hinga 37.000 ton beras untuk tahun 2009.

Kepala bidang pelayanan publik, Ir Tatang Sutarna meyakini, target yang dipatok oleh pusat tersebut dapat terealisir bahkan akan terlampaui hingga 40.000 ton.

Kondisi seperti ini katamya, cukup beralasan, sebab hinga saat ini posisi stock beras mempunyai ketahanan hingga sepuluh bulan ke depan. Bahkan dengan banyaknya pasokan tersebut, Bulog Sulawesi Tengah mampu mengirimkan beras ke daerah, Propinsi Gorontalo.

Besarnya pasokan beras tersebut, tidak terlepas dari kondisi pertanian didaerah Propinsi Sulawesi Tengah yang mengalami surplus produksi, disamping upaya Bulog untuk bisa menampung melalui pembelian yang disertai insentip yang mewadahi.

Menurut Tatang Sutarna, seluruh pasokan beras tersebut semua berasal dari daerah Sulawesi Tengah dimana yang terbanyak dari Kab. Parigi Moutong sekitar 44 %, disusul Kabupaten Banggai, Toli toli dan Kabupaten Poso.*****


KABUPATEN PARIGI MOUTONG KEKURANGAN TPS

Parigi Moutong -
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kab. Parigi Moutong masih kekurangan 59 Tempat Pemungutan Suara (TPS) pada pemilihan Ligislatif 9 April 2009 mendatang.

Peraturan Pemerintah Nomor 1 tahun 2009, yang mengakomudir penambahan jumlah daftar pemilih tetap (DPT) ternyata tidak dibarengi dengan anggaran pembuatan TPS tambahan dari KPU pusat.

Kenyataan menunjukan di Kabupaten Parigi Moutong misalnya, menjelang hari “H”pelaksanaan pesta demokrasi lima tahunan tersebut, masih diperhadapakan masalah keterbatasan TPS.

Ketua KPU Parigi Moutong, Sukirman Andirape S Sos menjelaskan, berdasarkan DPT yang ada di wilayahnya tercatat 263.006 orang pemilih dan membutuhkan 674 TPS. Namun dana yang disiapkan, hanya untuk 615 TPS. Sehingga, masih kekurangan 59 TPS.

Untuk penambahan TPS tersebut, membutuhkan dana yang tidak sedikit karena selain biaya pembuatan TPS, juga berimbas pada honor KPPS dan petugas serta biaya lainnya.

Menurut Sukirman, jika hal tersebut tidak diakomudir, dikhawatirkan akan memberi dampak pada partisipasi pemilih akibat jarak cukup jauh antar tempat tinggal pemilih dengan TPS terutama di daerah yang terpencil. Diharapkan, dicarikan solusi yang terbaik dengan mengharapkan bantuan dari pemerintah daerah(rstmopm).

Tidak ada komentar: