Kamis, 26 Maret 2009

HARI RAYA NYEPI, PENTING MENGHADAPI KEMEROSOTAN MORAL BANGSA

Palu - Hari Raya nyepi Tahun Baru Saka 1931 yang dirayakan umat Hindu melalui tapa bhrata yoga dan semedi merupakan wahana untuk mengentropeksi diri guna memperoleh tuntutan yang lebih baik.

Serangkaian upacara ritual, menandai perayaan hari raya nyepi yang hari ini Kamis (26/3) dilaksankan umat Hindu diantaranya, pembersihan alam semesta melalui upacara Nawur Tirta atau pengambilan air suci.

Dari berbagai upacara ritual tersebut, diharapkan dapat memperoleh nilai kesejukan bagi umat manusia khususnya umat Hindu untuk senantiasa tabah dan waspada untuk menjalani kehidupan.

Serangkaian dengan hal tersebut, Kakanwil Dep. Agama Propinsi Sulawesi Tengah, DR HM Hamdan Ariah berharap, perayaan hari raya Nyepi ini dapat lebih memberikan ketentraman Rohani dan kesejahteraan jasmani.

Hal tersebut, dinilai Hamdan, penting dalam menghadapi kemerosotan moral bangsa dan kemiskinan rohani seperti modal dasar pembangunan sumber daya manusia. Diakuinya, menjadi tangtangan bersama selaku umat beragama.

Oleh Karenanya, Hamdan kembali menggaris bawahi, pentingnya pemahaman, penghayatan dan pengamalan nilai-nilai agama secara utuh bagi setiap penganutnya termasuk didalamnya umat Hindu.

Berkaitan dengan suasana Bangsa Indonesia menghadapi pelaksanaan Pemilu, Hamdan juga mengajak kepada seluruh umat gama khususnya umat Hindu, agar momentumHari Raya Nyepi ini, dapat dimanfaatkan untuk memanjatkan Doa bagi kesuksesan Pemilu tahun ini.

Ditandaskanya, upaya mewujudkan kedamaian dalam kontek kehidupan berbangsa dan bernegara, merupakan kewajiban bagi seluruh umat beragama dimanan khusus umat Hindu hari ini mengimplementasikannya melalui suatu ritual Hari Raya Nyepi tahun baru Saka 1931.*****


PENGERAHAN MASSA KURANG EFEKTIF UNTUK KAMPANYE

Palu -
Rapat terbuka dengan pengerahan massa, ternyata kurang menonjol di daearah Propinsi Sulawesi Tengah dalam kampanye Pemilu Legislatif tahun 2009 yang kini, sudah memasuki minggu ke dua dari tiga minggu yang dijadwalkan.

Mengamati selama pelaksanaan kampanye terbuka yang dimullai sejak 16 Maret lalu di Sulawesi Tengah. Berdasarkan pengamatan dilapangan, kegiatan kampanye terbuka dalam bentuk rapat umum dalam Pemilu Legislatif tahun 2009 ini, sepi dari pengerahan massa dibanding Pemilu tahun 2004 lalu.

Dimana mana tampak sepi selama dibukanya jadwal Kampanye 16 Maret lalu terutama dari sisi rapat akbar. Hal ini, disebabkan aturan yang terbuka membuat kondisi pengerahan massa sudah tidak efektif untuk dijadikan media Kampanye.

Disamping itu juga, banyaknya Partai yang kekurangan dana. Dengan kondisi seperti ini, diharapkan masing masing Caleg mempunyai strategi untuk memenangkannya.

Sementara dari segi kuwalitas kegiatan Kampanye yang dilaksanakan para pengurus Parpol dan Caleg saat ini, ada nilai tambah dari pada pelaksanaan Pemilu tahun lalu. Kampanye yang dilaksanakan melalui jalinan silaturahmi, lebih efektif dalam memperjuangkan orang banyak(rstmopm).

Tidak ada komentar: