Selasa, 10 Maret 2009

SATU PARPOL DI SULAWESI TENGAH PASTIKAN GAGAL MASUK PEMILU 2009

Palu – Satu partai poliik yang terdaftar di KPU Propinsi Sulawesi Tengah dipastikan tidak akan mengikuti pesta Demokrasi tahun 2009 sebagai peserta.

Dari 38 Parpol yang terdaftar sebagai peserta pemilu di KPU Propinsi Sulawesi Tengah, satu diantaranya yakni nomor urut 42 Partai Persatuan Nahdatul Umah Indondesia (PPNUI) Sulawsi Tengah dipastikan tidak ikut peserta dalam pemilu 2009 di Sulawesi Tengah.

Saat dikonfermasi hari ini Selasa (10/3), Ketua KPU Propinsi Sulawesi Tengah Dr. Adam Malik MSc. Mengakui, tidak ikutnya PPNUI Slawesi Tengah sebagai peserta pemilu disebabkan salahsatu syarat yang tidak dipenuhi Parpol tersebut adalah tidak memasukan daftar nomor Rekening hingga batas waktu yang ditetapkan tanggal 9 Maret 2009.

Menurut Adam Malik, hingga batas waktu yang ditetapkan tersebut pada pukul 24.00 Wita tadi malam Parpol yang bersangkutan tidak menyetor nomor rekeningnya.

Karena itu, ungkap Adam Malik, berdasarkan Undang undang No.10 tahun 2009, bagi Parpol yang tidak menyetor nomor rekening tidak berhak sebagai peserta Pemilu.

Dari 37 Parpol yang telah menyerahkan nomor rekening kepada KPU untuk tingkat Propinsi Sulawesi Tengah ungkap Adam Malik, Partai Golkar yang terbesar nilainya mencapai Rp 55 juta, disusul Partai Persatuan Daerah Rp 50 juta,serta Partai Peduli Rakyat Nasional sebesar Rp 25 juta.

Sedangkan untuk calon DPD Sulawesi Tengah, dari 39 orang yang terdaftar secara keseluruhan telah menyerahkan rekeningnya masing masing.****


50 ORANG PEMANTAU PEMILU SULTENG MENGIKUTI BIMBINGAN TEHNIS

Palu -
Sekitar 50 orang peserta calon pemantau pemilu tingkat Propinsi Sulawesi Tengah, tadi pagi, Selasa (10/3) mengikuti bimbingan tehnik pemantau yang dilakukan KPU Propinsi Sulawesi Tengah.

KPU Propinsi Sulawesi Tengah sebagai penyelenggara Pemilihan Umum 2009, telah memberikan bimbingan tehnis kepada 50 peserta calon pemantau pemilu tingkat propinsi Sulawesi Tengah di Citra Mulia Hotel.

Bimbingan Tehnis yang berlangsung hingga pukul 13.00 Wita tersebut, dibuka ketua KPU Sulawesi Tengah diwakili Divisi Sosial dan Sumber daya manusia, Ny. Patrecia Lamarauna SH.

Seusai pelaksanaan bimbingan tehnis, Ny. Patrecia menjelaskan, pelaksanaan bimbingan tehnis bagi calon pemantau dimaksudkan, untuk meningkatkan mutu dan kuwalitas pelaksanaan pemilu 2009.

Karenanya, ungkap Patrecia, seorang pemantau harus memiliki empat hal yang menjadi perhatiannya adalah, pemantau dapat melakukan sosialisasi, memberikan pendidikan kepada pemilih, dapat memantau proses pemungutan suara di tingkat TPS serta dapat melakukan penghitungan cepat.

Sementara itu, ketua Panwaslu Propinsi Sulawesi Tengah, Drs. Kasman Jaya mengakui, pemantau merupakan mitra daripada Panwaslu didalam mengawasi setiap pelaksanaa tahapan pemilu di Sulawesi Tengah.

Karena itu, keberadaan pemantau sangat diharapkan didalam melakukan pemantauan kemungkinan terjadinya penyimpangan dari setiap proses tahapan pemilu yang tidak sesuai dengan aturan.

Dari 50 orang yang mengikuti bimbingan tehnis penyelenggaraan pemilu bagi pemantau terdiri dari, Mahasiswa, Pers, maupun lembaga lainya yang terkait dengan kegiatan pemantau pemilu 2009.****


PROPINSI SULTENG TERUS UPAYAKAN TENAGA KERJA YANG PRODUKTIF

Palu - Untuk mewujudkan Visi dan Misi pemerintah propinsi Sulawesi Tengah maka Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Nakertrans) Propinsi Sulawesi Tengah terus berupaya mengkatkan tenaga kerja dan masyarakat transmigrasi yang produktif, kompotitif dan sejahtera.

Dihadapan para wartawan tadi pagi, Selasa (10/3) dalam pemaparan program kerja tahun 2009 Dinas Nakertrans, Kepala Dinas Nakertrans Propinsi Sulawesi Tengah, H.David Halim.Msi mengatakan, selain meningkatkan kuwalitas dan produktifitas tenaga kerja dan transmigrasi juga mendorong perluasan kesempatan kerja, meningkatkan penempatan tenaga kerja sesuai dengan misi Dinas Nakertrans.

Dikatakannya, untuk memperluas dan menciptakan kesempatan kerja dilakukan, penyiapan tenaga kerja mandiri, peningkatan ketrampilan tenaga kerja dan pengembangan kemampuan kewirausahaan serta kuwalitas tenaga kerja.

Kasemuanya tersebut, tegas David, dilakukan melalui program peningkatan kuwalitas dan produktifitas tenaga kerja, perluasan dan pengembangan kesempatan kerja, pengembangan wilayah tertinggal, serta program pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh.

Untuk mewujudkan sasaran tersebut, pihaknya mengalokasikan dana APBN 2009 melalui dana dekonsentrasi senilai Rp 3 milayar lebih dan dana pembantuan senilai Rp 39. 5 milyar lebih.

Dengan adanya program tersebut diharapkan ke depan masalah tenaga kerja dan masyarakat transmigrasi dapat teratasi(rstmopm).

Tidak ada komentar: