Kamis, 25 Desember 2008

MENELISIK NATAL 2008 DI KAB POSO SULAWESI TENGAH

Oleh Rustomo

Merayakan Hari Natal atau kelahiran Yesus Kristus memang selalu menyenangkan bagI umat Kristiani yang berada di Kab.Poso. Gereja-Gereja di Kab. Poso berhias dengan sederhana namun indah, rumah-rumah dilengkapi dengan pohon Natal yang terang serta lampu yang kerlap-kerlip. Semua menunjukkan sebuah suasana yang penuh sukacita dan penuh kedamaian. Dinding rumah dicat kembali, yang kusam diganti menjadi baru, makan enak disediakan, dan mengenakan baju-baju baru yang indah gemerlap. Pokoknya, Natal berarti sebuah suasana yang baru, indah dan penuh sukacita. Demikian sekilas warga umat Kristiani di Kab. Poso dalam merayakan Hari Natal 2008.

Adakah makna Natal di Kab. Poso sesungguhnya seperti itu? Apakah setiap kali merayakan Natal, warga umat kristiani di Poso harus melakukan pesta, makan enak dan baju baru? Pesta dan makanan enak dengan mengenakan baju baru, itulah fenomena yang saat ini kita lihat Natal di Poso. Rasanya kurang pas kalau tidak makan enak dan memeakai baju baru. Bahkan saat ini, banyak orang bisa tiba-tiba menjadi lebih murah hati dan rohani sekali tampaknya. Penuh senyum dan berkata manis, serta bermaaf-maafan.

Sementara itu, disisi lain dari cerita Natal adalah, sebuah ironi kehidupan yang sangat menyedihkan. Melewati malam Natal dengan kedinginan, kelaparan, dan kesakitan. Ada juga yang bersikap apatis dan masa bodoh karena trauma masa lalu yang menyakitkan. Pokoknya, banyak dan beragam hal-hal yang menyedihkan. Semua itu, merupakan bagian lain dari kehidupan ini yang nyata.

Namun, saat ini dimana kita sedang merayakan lahirnya Sang Mesias, apakah kita harus larut dan terjebak dalam berbagai warna kehidupan manusia? Apakah kita membiarkan diri kita masuk dalam perangkap iblis yang memanipulasi keadaan dengan sedemikian rupa? Tentu tidak !! jangan mau !! Untuk itu, kita harus lebih bisa memahami makna Natal yang sebenarnya dalam khidupan pribadi kita. Kita tahu pasti bahwa Tuhan sangat mengasihi hidup kita, sehingga Dia menganugerahkanNYA. makna yang hakiki.

Natal menjadikan hari kita indah selalu, karena terang dari Tuhan sendiri yang hidup dalam hati kita. Jadi, jangan padamkan terang api kerukunan yang sudah terbangun di Bumi Sintuwu Maroso, Poso ini, meski hidup yang kita alami penuh kepahitan. Juga jangan lupa untuk menjaga api perdamaian yang abadi itu, meski saat ini kita hidup berkecukupan. Sebab, kasih dari terang Tuhan akan memberikan kehangatan dan penghiburan. Keselamatan yang dijanjikanNYA, jauh lebih berharga dari harta apapun didunia ini. Jadi sambutlah Natal dengan sukacita. Ini adalah hari yang teramat indah.

NATAL ADALAH SEMANGAT BARU UNTUK MEMELIHARA KERUKUNAN BERAGAMA DAN MEMPERBAHARUI IMAN
****************
POSO RAYAKAN NATAL DENGAN SEDERHANA
Poso - Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sebagai rumah bersama. Dalam menjalani kehidupan, semua warga negara mempunyai hak dan tanggung jawab yang sama. Sehingga kondisi ’rumah’ yang ditinggali akan terasa aman dan nyaman.
Hal tersebut, disampaikan oleh Pendeta Pendeta di beberapa gereja Poso saat Misa kemarin malam Rabu (24/12).
Pesan natal bersama tersebut, disampaikan mengingat kondisi bangsa yang saat ini cukup memperihatinkan. Pada kenyataan sekarang ini, tidak sesuai dengan apa yang dicitai-citakan.

”Dalam kehidupan, masih ada yang merasa lebih berhak atas negeri ini, dan ada pula yang merasa lebih kuat dibanding yang lain. Sehingga, muncul konflik yang akhirnya diselesaikan dengan kekerasan pula,” terang salah satu pendeta saat usai Misa.
Melihat hal tersebut dia mengharap, “dengan sengatan natal, seluruh warga Poso, khususnya umat kristiani untuk mengusahakan hidup perdamaian dengan semua orang,” ungkap Pendeta tersebut.

Untuk menciptakan rumah idaman, Janganlah kamu kalah dengan kejahatan, tapi kalahkanyalah kejahatan dengan kebaikan, supaya tidak terjadi kekerasan yang tak berujung, imbuhnya.

Menurutnya, untuk menciptakan rumah yang damai, hendaknya rasa solidaritas dengan sesama dapat diciptakan. Salah satu langkah nyata yang dapat dilakukan yaitu pada perayaan natal, hendaknya umat melaksanakan dengan kesederhanaan berdasar tauladan yang diberikan Yesus dengan lahir di palungan.

"Kesederhanaan dalam pesta natal, bukan berarti kita tidak boleh senang, gembira, dan ikut mangayubagyo atas kelahiran Yesus, namun lebih pada ungkapan kebahagiaan hendaknya dilakukan dengan mengedepankan rasa solidaritas," jelasnya.

Sementara situasi keamanan selama merayakan Natal di Poso, di beberapa tempat ibadah, Gereja gereja telah dijaga beberapa aparat keamanan Polri dan TNI. Hal ini dilakukan, untuk memberikan rasa aman terhadap masyarakat yang merayakan Natal.

Dengan ketatnya pengamanan, umat Kristiani di Kab. Poso dapat merasakan rasa aman selama menjalankan perayaan Natal. Dan sampai berita diturunkan, selama merayakan Natal di Poso tidak ada suatu gangguan apapun.

Sedangkan anak anak sekolah, telah memanfaatkan masa liburan Natal di tempat rekreasi seperti di pantai Labuan dan hiburan rakyat yang telah disediakan oleh Pemerintah Daerah Kab. Poso (rstmopm).

PERDAMAIAN YANG TELAH TERCIPTA SELAMA INI, MARI KITA PELIHARA BERSAMA UNTUK DIJADIKAN SEBUAH PERDAMAIAN YANG ABADI

Tidak ada komentar: