Sabtu, 29 November 2008

RENDAHNYA HARGA BELI PLN AKIBATKAN LISTRIK DI PALU HIDUP MATI

SB Palu (29/11) - Menyikapi adanya keluhan masyarakat terhadap krisis listrik yang berkepanjangan dewasa ini khususnya di Palu, Propinsi Sulawesi Tengah, pihak pemerintah berupaya lakukan skala prioritas penggunaan, demikian kata Wakil walikota Palu, Ali Muihanan P. SH

Sebenarnya kata Mulhanan, sebenarnya pemerintah kota sudah cukup banyak berbuat mengatasi krisis listrik di daerah ini, walaupun hal tersebut bukan merupakan tangung jawabnya semata.

Salahsatu upaya tersebut, ditempuh dengan mendorong pengadaan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU).

Diakui dalam operasionalnya, PLTU sering mengalami gangguan sehingga harapan untuk mengatasi krisis listrik di daerah ini tidak dapat dipenuhi secara maksimal.

Kendala yang paling utama dihadapi untuk mengoperasionalkan PLTU secara maksimal, kata Muhanan, dihadapkan dengan rendahnya harga pembelian dari PLN yang mengakibatkan kerugian miliyaran rupiah.

Menyikapi kondisi listrikdewasa ini, pemerintah Kota juga telah mengambil langkah-langkah strategis, diantaranya, membuka tender penawaran bagi setiap rekanan untuk dapat melakukan pengadaan batubara yang selama ini menjadi kendala operasional PLTU.***


KABUPATEN POSO LAKUKAN
PROGRAM SEJUTA POHON

SB Poso -
Program Pemerintah dalam Upaya Menanam Sejuta Pohon terus dilakukan baik ditingkat pusat propinsi maupun Kabupaten/kota melalui instansi terkait. Seperti dinas Pertanian, Kehutanan dan kelautan.

Dinas Pertanian, Kehutanan dan kelautan kota Palu misalnya, sejak beberapa hari lalu melakukan pembagian bibit tanaman produktif berupa mangga, durian, nangka, dan anggur secara Cuma Cuma kepada masyarakat.

Kepala seksi pengolahan hasil pertanian dinas Pertanian kehutan dan kelautan kota Palu, Ripi Palunsu SP disela-sela pembagian bibit anggur bagi masyarakat di komplek Sualangguni, Palu hari ini Sabtu (29/11)mengatakan,pembagian bibit secara Cuma Cuma ini, dilihat dari kondisi tanah yang cocok untuk ditanam.

Untuk kota Palu, Kristi Palunsu tanaman produktif yang baik, tanaman anggur dan nangka, karena itu pihaknya menyaipkan bibit anggur sebanyak 2000 pohon untuk ditanam di depan halaman rumah masing masing warga.

Dengan adanya pembagian bibit tanman produktif secara cuma Cuma bagi masyarakat diharapkan, ke depan program pemerintah menanam sejuta pohon dapat terwujud.

Masih kata Ripi, selain bermanfaat bagi pekarangan rumah dapat menambbah penghasilan bagi masyarakat.

Semantara itu di desa Sepe, Kec. Lage, Kabupaten Poso hari ini Sabtu (29/11) telah dilaksankan penanaman ribuan pohon dari berbagai tanaman.

Dalam pencanagan hari tanam Nasional bulan menanam Indonesia tahun 2008, Dandim 1307/Poso telah menanam sedikitnya 2000 pohon di desa Sepe.

Pohon yang ditanam, pohon jati super, rambutan, nangka, dan durian. Acara penanaman pohon tersebut telah dihadiri Muspida, tokoh masyarakat, pelajar dan mahasiswa.

Penanaman semacam ini telah dilaksanakan dua kali di desa yang berbeda dan menurut rencana besuk, akan dilaksankan di desa Meongko, Poso.

Dandim 1307/Poso mengatakan, bibit sebanyak 25.000 pohon didapat dari Dinas Aliran Sungai (DAS) Palu dan menurut rencana juga akan ditanam di Kab. Tojo Unauna (rstmopm) .

PROGRAM PNPM MEMPERCEPAT PENANGGULANGAN KEMISKINAN

SB Palu -
Program Nasional Pemberdayaan Masyrakat (PNPM) Mandiri pedesaan tahun 2008 merupakan program untuk mempercepat penangulangan kemiskinan secara terpadu dan berkelanjutan.

Demikian disampaikan Kepala Badan Pemberdayaan Masyrakat Propinsi Sulawesi Tengah Dr. Andulah DHSNMKes pada pembukaan orientasi penanggulangan operasional kegiatan (PGOK) Kecamatan, se Sulawesi Tengah pada Jum’at (28/11) di Palu.

Peserta orientasi selaku penanggung jawab operasional kegiatan, menurutnya, merupakan ujung tombak keberhasilan program nasional pemberdayaan masyarakat PNPM mandiri perdesaan yang juga sebagai tolak ukur dalam mengatasi masalah kemiskinan di daerah Palu.

Karenanya ditekankan, agar para peserta dapat menunjukan kinerjanya sehingga pelaksanaan PNPM mandiri perdsaan dapat berfungsi scara berkelanjutan sehingga dapat menunjang kelangsungan hidup masyarakat baik dibidang pendidikan,kesehatan serta simpan pinjam perempuan (SPP) sesuai kemampuan masyarakat.

Sementara ketua panitya pelaksana Drs. Muchamad Medi menjelaskan, kegiatan orietasi PNPM mandiri perdesaan ini, berlangsung selama tiga hari diikuti 50 peserta dari sepuluh Kabupaten/Kota.

Kegiatan PNPM dimaksudkan, untuk mereview program PGOK Kecamatan dalam pelaksanaan program di Pedesaan tahun 2009 mendatang.
Diharapkan kepada para peserta agar dapat mengikuti kegiatan ini dengan baik sehingga ilmu yang diperoleh dapat ditularkan di daerahnya masing-masing (rstmopm).

Tidak ada komentar: