Minggu, 30 November 2008

ANCAMAN KRISIS EKONOMI SULTENG

Krisis ekonomi keuangan global yang mengancam kondisi perkonomian Indonesia dapat diatasi dan dihadapi dengan meningkatkatkan kerjasama dan dukugan untuk mencarikan solusi terbaik guna kepentingan bangsa dan Negara.

Hal tersebut disampaikan, Pimpinan Bank Indonesia Makasar, Rizal A pada seminar perspektif perekonomian Indonesia ditengah badai krisis keuangan global pada dua hari lalu, Sabtu (29/11) di Palu.

Seminar tersebut diharapkan dapat menghasilkan solusi yang terbaik dan ditindaklanjuti oleh semua pihak untuk memperkokoh perekonomian Nasional serta daerah yang pada gilirannya dapat meningkatkan kesejahteraan.

Menurut Rizal, sektor keuangan khususnya perbangkan merupakan sektor yang sensetif terhadap krisis. Namun dari sektor ini, secara umum masih dalam kondisi stabil dan terkendali.

Terkait dengan kondisi perbangkan Nasional, bulan september yang lalu sebesar 17,26% yang dikatagorikan masih jauh dari standar. Namun kondisi perbangkan Sulawesi Tengah pada November 2008 ini, mengalami peningkatan sebesar 8, 21 trilyun atau naik sebesar 18,94% dibanding pada tahun 2007 yang hanya sebesar 6,91 trilyun.

Tetapnya likwiditas dan tingginya resiko usaha akibat krisis, menurutnya Rizal, mendorong perbangkan unuk semakin selektip dalam penyaluran kridit. Diminta, masyarakat untuk tetap menjaga kepercayaan tehadap perbangkan sehingga perekonomian Nasional maupun Regional berjalan sesuai dengan yang diharapkan. *********


KAB.PARIGI MOUNTONG LAKUKAN
PENANAMAN POHON PENGHIJAUAN

Pencanangan penanaman pohon untuk menyelamatkan bumi dan pemanasan global yang dirangkaikan dengan Deklarasi Wanita Peduli Lingkungan Kabupaten Parigi Moutong pada dua hari lalu, Sabtu (29/11) yang dipusatkan di Lapangan Toraranga, Parigi.

Pencangan dilakukan Bupati Parigi Moutong, Longky Janggola dan langsung ditandai dengan penanaman pohon penghijauan di sekitar lapangan Toraranga, Kel. Loji, Parigi.

Kegiatan tersebut, melibatkan seluruh unsur baik muspida maupun organisasi wanita seperti Tim penggerak PKK dan Dharma wanita Persatuan Parigi Moutong.

Pada kesempatan itu, Bupati Longky Janggola mengatakan, keseriusan pemerintah dalam yang didukung oleh semua pihak termasuk masyarakat di Parigi Moutong secara langsung kedepan manfaatnya akan dinikmati oleh generasi berikutnya.

Menurutnya Bupati, kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari aksi penanaman pohon penghijauan yang dicanangkan secara Nasional pada bulan Desember 2007 lalu, dan pencangan gerakan gerakan perempuan menanam pada Senin (1/12),besok.

Diakui Longky, pemanasan global sudah mulai dirasakan berkenaan dengan perubahan musim yang mengakibatkan, diantaranya, curah hujan yang tidak merata disetiap daerah, dan banyak erosi.

Pada bagian lain, Longky mengatakan, perubahan iklim juga berakibat musim kemarau yang berkepanjangan dan sulit diprediksi sehingga mengancam persediaan air.

Sementara penanaman penghijauan yang dikoordinir kaum peduli perempuan besok, dipusatkan di Desa Lemusa, Parigi. **********


DPRD KAB.DONGGALA LAKUKAN
DENGAR PENDAPAT DENGAN BIPP

Wakil ketua DPRD Kabupaten Donggala, Suwandi L mengungkapkan, dengar pendapat yang dilakukan pihak dewan dengan salah satu instansi merupakan upaya untuk mendapatkan masukan dari instansi tersebut.

Hal tersebut diungkapkan wakil ketua DPRD Kab. Donggala Suwandi Lacinala seusai memberikan arahan pada acara dengar pendapat komisi B, DPRD Kab.Donggala dengan Balai Informasi Penyuluh Pertanian (BIPP) Sabtu pagi (29/11) di gedung DPRD Kab. Donggala, Jln. Hasanudin, Palu, yang dihadiri sekitar 150 orang penyuluh pertanian lapangan (PPL) sekabupaten Donggala.

Menurut Suwandi, dengar pendapat sangat penting untuk dilakukan selain unuk bahan pembahasan Dewan, juga untuk mendapatkan masukan serta mengetahui permasalahan di lapangan yang terkait dengan pembangunan pertanian.

Selanjutnya, dengar pendapat kali ini, adalah bagaimana upaya untuk memantapkan peran dan penyuluh untuk membimbing para petani dalammewujudkan Kabupaten Donggala sebagai lumbung pangan.

Dengar pendapat tersebut dipimpin langsung ketua Komisi B, Saven Yotolemba BA yang dihadiri seluruh anggota Komisi B DPRD Kab. Donggala.

Pada kesempatan Kepala BIPP Kab. Donggala, Hakim Andulah SP memaparkan berbagai hal seperti, program kelembagaan institusi pertanian lingkup BIPP serta keberadaan para PPL di Kab. Donggala yang jumlahnya mencapai 288 orang yang terdiri dari, PPL status PNS sebanyak 198 orang,Honorer 38 orang, dan berstatus tenaga harian lepas sebanyak 55 orang.*************
DESA MOUTONG TENGAH
DILANDA BANJIR LUMPUR

Desa Moutong Tengah, Kec. Moutong selang beberapa hari terakhir, dilanda banjir akibat luapan air sungai yang melintasi wilayah tersebut.

Banjir akibat hujan selang beberapa hari terakhir kembali terjadi di Desa Moutong Tengah, Kec. Moutong.

H. Asgar Salese salah seorang warga Moutong menyebutkan, banjir yang melanda desa Moutong Tengah sering terjadi setiap musim hujan tiba. Namun banjir kali ini sangat dirasakan oleh masyarakat yang dikarenakan banjir campur lumpur. Hal ini terjadi, akibat dari penambangan emas secara tradisional yang dilakukan masyarakat di hulu sungai, desa Giolobong. Disamping itu, menurut Asgar Salese, banjir juga akibat dari penebangan kayu secara liar.

Korban jiwa yang diakibatkan banjir tersebut hingga berita ini diturunkan, belum adanya korban jiwa, namun harta berupa tanaman padi dan tanaman pertanian lainya sperti perkebunan terancam gagal panen************.


PEKERJAAN UMUM SULTENG
LAKUKAN TANAM POHON PENGHIJAUAN

Menyambut dan memeriahkan peringatan Hari Bhakti Ke 63 Pekerjaan Umum (PU) tahun 2008, pada Minggu (30/11) keluarga besar Dinas PU Sulawesi Tengah lakukan kegiatan Jalan Santai.

Jalan santai yang melibatkan karyawan dan karyawati bersama keluganya tersebut, mengambil garis Finish dan Start di depan kantor PU Sulawesi Tengah, Jln. Mochamad Yamin, Palu.

Kepala dinas PU Propinsi Sulawesi Tengah, Ir. Muchamad Nurmano Msi mengatakan, selain jalan santai kegiatan yang dilaksankan dalam rangka memeriahkan hari bhakti PU Ke 63 ini, juga melaksankan bhakti sosial dengan penanaman pohon penghijauan yang dilakukan seusai jalan santai di sekitar lokasi Jabanur dan upacara bendera pada puncak peringatan pada tanggal 3 Desember 2008.

Menurut Ir. Nurmano, kegiatan ini dimaksudkan untuk meningkatkan rasa persaudaraan dan keakraban baik sesama kepala biro maupun sesama karyawan dan keluarga dilingkup PU Propinsi Sulawesi Tengah.**************


KABUPATEN DONGGALA SELEKSI
ANGGOTA KPU
Seleksi calon anggota KPU Kabupaten Donggala yang dilaksanakan Tim Seleksi beberapa waktu yang lalu saat ini telah menghasilkan sepuluh orang calon

Seketaris Tim Seleksi Sulsel calon anggota KPU Kab. Donggala Samuel menjelaskan, dari seluruh tahapan seleksi yang dilaksankan Timsel, saat ini telah mentapkan sepuluh calon.

Dari kesepuluh calon tersebut, akan ditetapkan lima calon diantaranya, sebagai anggota KPU Donggala untuk masa bhakti dua tahun kedepan.

Menurut Samuel yang juga seketaris KPUD Donggala, penetapan lima orang calon sebagai anggota KPU Kab. Donggala untuk lima tahun kedepan sebenarnya sudah ada. Namun, dua orang diantaranya bermasalah sehingga pihak KPU Sulsel kembali melakukan uji kelayakan.

Mengenai penetapan lima orang calon anggota KPU Kab. Dongala periode 2009 – 2014, menurutnya, akan ditentukan oleh pihak KPU Provinsi Sulawesi Tengah**********.

PETUGAS HUMAS DITUNTUT
SEDIAKAN LAYANAN PUBLIK

Keterbukaan Informasi sesuai amanat Undang undang Nomor 41 tahun 2008 menuntut perlunya peningkatan kemampuan petugas Humas untuk menyediakan informasi kepada publik.

Pentingnya meningkatkan ketrampilan bagi petugas Humas tersebut, mendorong pemerintah Kab. Morowali bekerjasama dengan serikat kolomnis bangun (SKOB) akan menggelar pelatihan bagi petugas SKPD.

Ketua Serikat Kolomis Bangun, Supardi Ibrahim menjelaskan, latihan berlangsung dua hari, dari tanggal 11 hingga 12 Desember2008.

Sedangkan sasarannya menurut Supardi Ibrahim, membekali para petugas Humas untuk memperterjemahkan program dan kegiatan di lingkungan instansi masing-masing guna tersesedianya layanan informasi publik.

Selama latihan berlangsung, para peserta akan memperoleh materi dari Bupati Morowali Drs. Anwar Hafid, ketua SKOB Drs. Supadi Ibrahim, dan seorang wartawan senior******.


AMANDEMEN UUD 45 BERDAMPAK LUAS

Beberapa sistem pemerintahan daerah pasca amandemen UUD 1945 dinilai pengamat hukum Universitas Tadolako M. Yasin Nahar SH.MH berpendapat, disatu sisi memberikan kewenangan yang luas bagi daerah untuk mengatur rumah tangganya sendiri. Namun pada sisi lain, terdapat sejumlah permasalahan yang dihadapi daerah yang bersangkutan.

Ia juga mengakui, kondisi tersebut berdampak pada percepatan pembangunan wilayah mengingat hubungan dana alokasi umum dan dana alokasi khusus tetap dikucurkan.

Sementara dosen Fakultas hukum Untad lainnya, Suharman SH.MH berpendapat, otonomi daerah ikut memberi andil bagi pelaksanaan demokrasi melalui pemelihan kepala daerah secara langsung.

Walaupun diakuinya, masih dalam tatanan pembelajaran berdemokrasi, tetapi ke depan, dapat meningkatkan pendidikan politik rakyat.************

KOTA PALU PERHATIKAN ASPEK LINGKUNGAN

Wakil Walikota Palu H. Andi Muhananto mengatakan, pemerintah berupaya agar pembangunan di kota Palu dapat bersinergi dengan persoalan lingkungan.

Dalam arti, harus berorientasi pada berkelanjutan kestabilan lingkungan. Untuk itu, pemerintah ke depan mencoba mengembangkan hutan perkotaan agar pembangunan kota memperhatikan aspek lingkungan.

Namun kata Muhanan, hal ini membutuhkan sebuah komitmen yang dibangun semua pihak baik dari pemerintah stick holder maupun pemangku kepentingan dan bukan hanya sekedar wacana.

Lebih jauh Muhanan mengemukakan, dalam menyusun program pengembangan hutan kota tetapi juga program lainnya yang tidak bijak apabila pemerintah tidak melibatkan semua pemangku kepentingan.

Ia juga mengakui, konsep pengembangan kota sangat berbeda dengan pengembangan suatu kabupaten dimana tingkat aktivitas di kota cukup tinggi dan perkembangannya lebih cepat.

Lebih lanjut ia menegaskan, apabila hal ini tidak dikendalikan secara dini, akan semakin sulit ke depan.********.



INSFRASTUKTUR SULTENG MASIH PERLU PERHATIAN PEMERINTAH


Pengembangan prasarana jalan di wilayah Provinsi Tengah masih perlu dijadikan program prioritas terkait dengan usaha peningkatan penempatan serta pembasan kemiskinan yang ada di masyarakat.

Isolasi antar daerah di wilayah Provinsi Sulawesi Tengah hingga kini, masih sangat dirasakan oleh masyarakat terutama di daerah plosok pedesaan.

Hal tersebut menyebabkan, masih adanya warga yang berpenghasilan rendah atau miskin pada daerah yang masih minim insfrastrukturnya berupa jalan dan jembatan.

Salah satu tokoh masyarakat Sualwesi Tengah, Isa Yaro Jati (41), mengatakan, kondisi tersebut sangat tidak mendukung aktivitas masyarakat di daerah ini yang sebagian besar sebagai profesi tani.

Menurut Isa yang telah mengemban aspirasi masyarakat pada Dewan Kab. Donggala yang sudah dua periode melalui Partai Persatuan Pembangunan dan juga kini dirinya sebagai salah satu wakil ketua pengurus di sebuah Harian di Sulteng.
Masih kata Isa, jika pendapatan petani semakin baik, akan berdampak pada bidang lainnya. Hal ini juga akan memberikan kontribusi cukup berarti pada pelaksanaan seperti sektor pendidikan dan sektor kesehatan. (rstmopm)

Tidak ada komentar: