Senin, 17 November 2008

PASUKAN TNI BANTU TENTARA KONGO MEMERANGI PEMBERONTAK


Pasukan TNI yang tergabung dalam Satgas Kontingen Garuda XX-F membantu pasukan tentara pemerintah Kongo (FARDC) memerangi pemberontak dengan membangun lapangan tembak di salah satu pusat pelatihan militer di Nyaleke, Provinsi North Kivu wilayah Timur Kongo.

Rencananya, lapangan tembak tersebut akan digunakan bagi tentara pemerintah Kongo untuk melatih pasukannya dengan kemampuan menembak guna meredakan pemberontakan yang terjadi di wilayah Timur Kongo, khususnya melawan pasukan Jenderal Laurent Nkunda yang menguasai wilayah Rutshuru dan mengancam akan mengerahkan pasukannya menuju Kinshasa (ibukota Kongo) untuk menggulingkan presiden Joseph Kabila.

Survey terhadap lokasi lapangan tembak dilaksanakan oleh tim survey Kontingen Indonesia hari Kamis (13/11) bersama perwira staf Zeni dari Brigade North Kivu yang membawahi Kontingen Zeni Indonesia . Dari hasil survey diperoleh informasi bahwa lokasi lapangan tembak sudah sesuai dengan standar PBB dan jauh dari perkampungan penduduk serta medannya yang cukup terlindung.

Seperti diketahui, sejak 2003 Indonesia telah mengirimkan 175 prajurit Zeni-nya setiap tahun ke Kongo guna bergabung dalam pasukan penjaga perdamaian PBB. Pasukan TNI yang berada di Kongo saat ini merupakan kontingen ke-enam yang tergabung dalam Satuan Tugas Kompi Zeni TNI Kontingen Garuda XX-F/Monuc.

Ke-175 personel TNI tersebut bergabung dengan sekitar 17.000 pasukan PBB lainnya di Kongo guna melaksanakan mandat PBB untuk menjaga perdamaian disana. Karena wilayahnya yang sangat luas dengan medan hutan tropis yang sangat lebat, PBB mengerahkan jumlah pasukan terbesar dalam sebuah misi perdamaian PBB. Bahkan Sekjen PBB Ban Ki-moon telah meminta kepada Dewan Keamanan PBB tambahan 3.000 pasukan guna mengantisipasi keadaan di Timur Kongo.

Disamping pembuatan Lapangan Tembak, pasukan TNI di bawah komando Mayor Czi Sugeng Haryadi Yogopranowo juga membuat Lapangan Terbang beserta fasilitas pendukung lainnya di Dungu yang diperuntukkan bagi mobilitas pasukan tentara pemerintah Kongo (FARDC=Forces Armee Republique Demokratik du Congo) dalam menangkal serangan dari LRA (Lord Resistance Army=milisi dari Uganda). Kontingen Garuda XX-F/Monuc juga terlibat dalam pekerjaan pembuatan jalan yang menghubungkan kota-kota strategis di wilayah Timur Kongo (rstmopm).




TNI & US PACOM
TUAN RUMAH KONFERENSI PANGAB SE ASIA PASIFIK

Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan United States Pasific Command (US Pacom ) menjadi tuan rumah bersama (co host) 11th Chiefs of Defense Conference (CHOD Conference) yaitu Konferensi ke-11 Panglima Angkatan Bersenjata se Asia Pasifik Tahun 2008.

Konferensi berlangsung selama 3 hari, yaitu tanggal 11 sampai dengan 13 Nopember 2008 di Hotel Westin, Bali.Denpasar. Chod Conference merupakan pertemuan tahunan Panglima Angkatan Bersenjata negara-negara di kawasan Asia Pasifik yang disponsori oleh USPACOM dan telah berlangsung sejak tahun 1998.

CHOD Conference sebagai bagian dari kerja sama keamanan pada tingkat pimpinan senior yang bertujuan untuk meningkatkan saling pengertian dalam hubungan Military to Military di kawasan Asia Pasifik guna mendapatkan kesamaan persepsi dalam menciptakan stabilitas keamanan di kawasan tersebut. Selain itu CHOD Conference juga bermanfaat dalam rangka lebih mengakrabkan hubungan antar Panglima Bersenjata se Asia Pasifik, sehingga mempermudah koordinasi dalam menghadapi permasalahan yang mungkin terjadi di wilayah tersebut.
Mulai tahun 2002 kegiatan CHOD Conference dilaksanakan secara Co Host (Tuan Rumah Bersama) antara USPACOM dengan negara Partner, dan untuk CHOD Conference ke-11tahun 2008 ini dilaksanakan di Indonesia.

Selama ini negara peserta CHOD Conference adalah negara-negara di kawasan Asia-Pasifik (Asia-Tenggara, Asia Timur, Asia Selatan, Kawasan Oceania) serta negara lain. Untuk CHOD Conference ke-11 ini diikuti para Panglima Angkatan Bersenjata dari 26 negara, yaitu : Indonesia dan Amerika Serikat (US PACOM) sebagai tuan rumah (Co Host). Peserta lainnya adalah Australia, Bangladesh, Brunei Darussalam, Chili, Filipina, Inggris, Jepang, Kamboja, Kanada, Korea Selatan, Laos, Malaysia, Mongolia, Nepal, Pakistan, Papua Nugini, Perancis, Selandia Baru, Singapura, Sri Lanka, Thailand, Timor Leste, Tonga, dan Vietnam.
CHOD Conference ke 11 tahun 2008 mengangkat tema “ Building Multilateral Cooperation to Enhance Regional Security and Prosperity “. Selama CHOD berlangsung dilaksanakan berbagai ceramah dan diskusi tentang berbagai topik bahasan dengan menghadirkan beberapa pakar dari dalam maupun luar negeri, antara lain Menteri Pertahanan RI Prof. Juwono Sudarsono sebagai Keynote Speaker, Dr. Satu Limaye tentang “Making Multilateralism Work“, Dr. Lobo Balia (Sahli Menteri ESDM RI bidang Kewilayahan dan Lingkungan Hidup) tentang “Security Impact Of Energi“, Mayjen (Purn) Heriyadi tentang “Multilateral Approach to Combating Terrorism”, dan Mr. Scott Weidie “Security Impact of Disasters”.

Dari penyelenggraan CHOD Conference ke-11 ini telah diperoleh beberapa manfaat yang berguna dalam mempererat silaturahmi dan jalinan kerja sama diantara peserta Konferensi. Melalui kegiatan ini, dapat meningkatkan saling pengertian dalam hubungan Military to Military di kawasan Asia Pasifik dan menyamakan persepsi dalam menciptakan stabilitas keamanan di kawasan tersebut.

Begitu juga dengan kegiatan Spouse Program (Kegiatan para Isteri Peserta Konferensi), mereka dapat saling tukar-menukar pengetahuan dan pengalamanan dan kepada mereka juga dapat kita perkenalkan tentang budaya, daerah wisata dan produk-produk kerajinan Indonesia, khususnya yang berada di Bali (rstmopm).

Tidak ada komentar: