Selasa, 18 November 2008

PATI TNI LAPOR NAIK PANGKAT

SB Poso - Panglima TNI Jenderal TNI Djoko Santoso, menerima Pelaporan Kenaikan Pangkat 30 Perwira Tinggi (Pati) TNI di di Ruang Hening Gedung Sudirman Mabes TNI Cilangkap, Jakarta , Selasa (18/11).

Ke 30 perwira tinggi yang melaporkan kenaikan pangkat diantaranya, Letjen TNI Syaiful Rizal, S.IP (Dankodiklat TNI AD), Mayjen TNI Marciano Norman (Danpaspampres), Mayjen TNI Karseno (Deputi I Bid. Koordinasi Politik Dalam Negeri Kemenko Polhukam), Marsma TNI Ida Bagus Anom Manuaba, S.E. (Dan Lanud Abd), dan Marsma TNI Bambang Samoedro, S.Sos. (Dan Lanud Iwj)

Panglima TNI Jenderal TNI Djoko Santoso, dihadapan para Pati menyampaikan, kenaikan pangkat mempunyai arti dan nilai yang sangat strategis bagi para perwira dalam penugasan dan pengabdiannya kedepan.

Momen ini selayaknya menjadi momentum bagi lahirnya karya nyata yang lebih berkualitas seiring dengan pangkat yang disandangnya. Kenaikan pangkat harus dapat dijadikan sumber motivasi dan inspirasi untuk memantapkan kejuangan, idealisme, moralitas dan etika profesi keprajuritan serta terus berupaya meningkatkan profesionalisme keprajuritan yang berbasis pada jati diri TNI.

Lebih lanjut Panglima TNI mengungkapkan, baru saja TNI melaksanakan kegiatan konferensi antar Pangab se Asia-Pasifik, yang diikuti oleh 26 negara. Dalam pertemuan tersebut telah membahas berbagai isu yang terkait dengan perkembangan keamanan terkini dan yang akan datang, beserta langkah-langkah pemecahan yang perlu mendapat perhatian bersama, dalam rangka menciptakan stabilitas keamanan dan kesejahteraan di kawasan Asia-Pasifik sekitarnya.

Untuk mengatasi berbagai persoalan tersebut, adanya beberapa peluang yang dapat dimanfaatkan untuk mengatasinya, diataranya, dengan melalui bentuk kerja sama seperti dalam penanggulangan bencana; menciptakan kesamaan cara pandang dengan berbagai pendekatan dalam menanggulangi bahaya terorisme; mengutamakan pendekatan Soft dan Smart Power dalam mengatasi berbagai isu keamanan yang terjadi di kawasan;

Sedangkan membangun kerja sama multilateral melalui berbagai organisasi yang telah ada, serta upaya mensinergikan organisasi secara optimal dan tepat guna untuk mencapai tujuan bersama; mengantisipasi dan merespon dampak pemanasan global yang berpengaruh terhadap keamanan lingkungan melalui kerja sama multilateral untuk kepentingan bersama.

Adapun untuk merespon kelangkaan energi perlu diambil langkah-langkah dan upaya konkrit bagi pemasok dan pengguna dengan cara mencari alternatif sumber lain untuk memenuhi kebutuhan energi,

Pada kesempatan itu juga Panglima TNI dihadapan para Pati mengharapkan, agar selalu meningkatkan kewaspadaan dengan mencermati dan mengantisipasi perkembangan situasi global, regional dan nasional secara terus-menerus.

Dalam menghadapi dinamika politik 2008/2009, bantuan perkuatan TNI kepadaa Polri harus berdasarkan perundang-undangan, hukum dan prosedur yang berlaku. Selain itu, harus selalu memegang teguh netralitas TNI karena TNI adalah alat pertahanan negara, milik segenap bangsa Indonesia , tidak berpolitik praktis dan adil terhadap semua komponen bangsa, demikian lanjutnya (rstmopm) .

Tidak ada komentar: