Rabu, 01 Oktober 2008

MALAM TAKBIR DI POSO

SB Poso (30/10) - Seiring situasi kemanan yang semakin kondusif di Poso, ribuan umat muslim dalam merayakan Hari Raya Idul Fitri bertumpah ruah memadati ruas ruas sepanjang jalan kota. Bedug bertalu-talu serta kumandang takbir melalui pengeras suara diatas mobil secara terus menerus selama pawai takbiran berlangsung.

Seluruh masyarakat muslim Poso bertumpah ruah dengan mengendarai kendaraan roda dua dan roda empat bahkan truk truk besar (Tronton) yang dilengkapi sound system ukuran besar ikut memeriahkan takbiran. Selain itu, group band muda mudi diatas truck juga menampilkan kebolehannya untuk bertakbir.

Dalam pawainya, sedikitnya 300 kendaraan roda empat dan ribuan kendaraan roda dua mengelilingi kota Poso yang distartkan oleh Bupati Poso Piet Inkiriwang dari Lapangan Sintuwu Maroso. Dan selama pawai takbir, dipimpin langsung Bupati dengan mobil paling depan kemudian kendaraan Kapolres dan disusul kendaraan Dandim dan kemudian diikuti mobil mobil serta kendaraan kendaraan roda dua dari masyarakat.

Selama pawai takbir, berjalan dengan tertib, semua peserta menaati aturan dan saling menjaga hal hal kemungkinan yang tidak dinginkan selama pawai. Hal ini nampak selama berpawai saling bertoleran antar sesama. Bahkan menurut beberapa masyarakat, pawai takbir tahun ini lebih ramai dari tahun tahun sebelumnya.

Pawai yang dimulai dari pukul 20.00 hingga pukul 23.00 waktu setemmpat dengan route, ruas ruas jalan Poso Kota hingga Poso Pesisir dan kembali ke Poso Kota. Waktu pawai takbir ini juga ditaati oleh masyarakat. Hal ini terlihat setelah waktu yang ditentukan oleh panitya, masyarakat kembali ke rumah masing masing dan ruas ruas jalan kota terlihat sepi kembali.

Hal yang paling menarik selama Pawai Takbir, para calon calon legislatif memanfaatkan mement tersebut. Hal ini terlihat sebagian kendaraan baik roda dua maupun kendaraan roda empat membawa lambang partai dan baliho bergambar partai dan gambar caleg.

Selain itu, masyarakat pemeluk minoritas tidak merasa takut bahkan ikut terhibur dengan menonton di pinggir jalan serta rumah rumah ibadah nasrani Gereja terjaga oleh aparat dan umat muslim. Hal ini menampakkan hilangnya rasa saling curiga kehidupan beragama di Poso.

Sementara dalam sembayang Idul Fitri pada Rabu (1/10), Pemerintah Kabupaten Poso telah memfasilatasi beberapa tempat sembahyang diantaranya di Lapangan Sintuwu Maroso, lapangan Stadion, Masjid Bonesompe dan desa Lawanga (rstmopm).

Tidak ada komentar: