Minggu, 12 Oktober 2008

HAUL UNTUK MENGENANG GURU TUA AL KHAIRAAT



SB Palu - Memperingati Haul Guru tua Al Khairaat ke 39 untuk megenang jasa jasa guru tua sebagai pembawa siar agama Islam, pendidikan untuk ajaran Islam dalam bentuk mendirikan sekolah-sekolah hampir seluruh di Indonesia bagian timur.

Memperingati Haul ini tidak mengangkat-angkat jasa Almarhum sebagai pendiri Al Khairaat. Ada dua hal yang mengesankan dalam perjalanan Almarhum, masalah ajaran Islam yang mendirikan Al Khairaat tersebut, menurutnya, cara menyebarkan ajaran agama Islam ini benar benar tidak berpengaruh apapun juga dalam arti Independensi.

Demikian disampaikan Gubernur Propinsi Sulawesi Tengah, Paliuju pada hari ini Minggu ( (12/10) di Markas Al Khairaat, Kab.Donggala, Palu.

Selain itu, ada pengaruh hak hak asasi manusia yang diajarkan, diteladani dari sikap guru tua kepada kita semua, dan Indenpendensi ini masih ditegakan oleh pengurus utama Al Khairaat sampai sekarang.

Tahun ini, merupakan tahun Politik yang artinya, sampai tahun 2009 politik masih tetap berkembang sebanyak banyaknya bahkan di negara kita ditandai dengan 38 Partai yang akan mengikuti Pemilu yang datang. Sedangkan, Al Khairaat tidak memihak kemana-mana demikian Independensinya Alkhairaat.

Kalau ada pimpinan pemerintahan, Partai dan lain lainnya yang datang, hal ini merupakan sebagai Abdahu Alkhiraat bukan untuk memihak atau meminta dukungan kepada Al Khairaat.

Terkait dengan Hak Asasi Manusia, daerah Sulteng menjadi suatu pertanda mengenai Konflik Poso yang terjadi beberapatahun yang lalu sampai pasca konflik Poso yang terjadi.

Peranan Al Khairaat dalam hal Konflik dan Pasca konflik yang terjadi di Poso, Al Khairaat dengan seluruh jajarannya terutama yang datang untuk memberikan siar agama datang ke Poso untuk mengatasi masalah bukan menghasut umat Islam yang berada di Poso. Yang mengahsut, adalah ustad yang datangnya dari luar dengan mengajarkan balas membalas, Sabilillah, Jihad dan lainnya, justeru Al Khairaat yang meredam situasi tersebut.

Ikut hadir dalam acara Haul pendiri utama perguruan Islam Al Khairaat, Habib Rusmin Syarif Aljufri yang ke 39 diantarannya, Meteri Pembangunan Daerah Tertinggal, Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi, DR.Sayid, Gubernur Gorontalo yang juga sebagai ketua Yayasan Al Khairaat, DPRD Sulteng, dan pejabat unsur unsur muspida Sulteng (rstmopm).

Tidak ada komentar: