Rabu, 21 Januari 2009

SEKDA KAB. PO SO BUKA DIKLAT DASAR POLISI PAMONG PRAJA ANGKATA PERTAMA KABUPATEN POSO TAHUN2009

Poso - Bupati Poso Drs. Piet Inkiriwang, MM yang diwakili Sekertaris Daerah Kabupaten Poso Drs.Amdjad Lawasa,MM membuka Pendidikan dan Pelatihan Dasar Polisi Pamong Praja Angkatan Pertama, bertempat di Gedung SKB kelurahan Kasiguncu Kecamatan Poso Pesisir, Rabu 21 januari 2009.

Turut Hadir Pada kesempatan tersebut, Dandim 1307 Letkol.Inf.5uwanto,SIP DanYon 714 Sintuwu Maroso Letkol.Inf.Agus Pangarso, Wakapolres Poso Kompol Ismet Heryadi, Rektor Universitas Sintuwu Maroso Lefrand Mango,SE.MSi, Kasat Pol.PP Rudi Rompas,SH. Camat Poso Pesisir bersama Unsur Tripica, para kepala Dinas,Badan, Kantor, Bagian dilingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Poso, Para Peserta, bersama Undangan Lainnya.

5ekertaris Daerah Kabupaten Poso Drs.Amdjad Lawasa,MM Dalam sambutannya menyampaikan bahwa pendidikan dan pelatihan sangat penting untuk dilaksanakan oleh karena bangsa dan daerah kita menghadapi perkembangan sosial disegala Iini kehidupan masyarakat saat ini, termasuk perkembangan politik dan keamanan, terutama pada moment pelaksanaan puncak pemilihan umum tahun ini yang tinggal beberapa bulan lagi, yang merupakan salah satu agenda nasional dalam rangka mewujudkan mekanisme kedaulatan rakyat dalam bingkai negara kesatuan republik indonesia yang merupakan bagian penting dari proses pembelajaran masyarakat dalam berpolitik, menuju kehidupan politik yang lebih demokratis dan bertanggung jawab.oleh sebab itu, tugas dan tanggung jawab polisi pamong praja sangat diharapkan dalam memelihara keamanan, ketentraman dan ketertiban umum ditengah-tengah masyarakat. sehingga sangatlah dibutuhkan polisi pamong praja yang handal, memilki wawasan yang luas, kemampuan dan ketrampilan serta profesionalisme yang tinggi dalam melaksanakan tugas dan fungsi utamanya yaitu: menegakkan peraturan daerah dan keputusan bupati, mengawal jalannya pemerintahan di daerah, melaksanakan ketentraman dan ketertiban masyarakat, menegakkan peraturan daerah dan keputusan bupati.

Di era reformasi dan globalisasi saat sekarang ini,polisi pamong praja sangat diperlukan didalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan serta pembinaan kemasyarakatan dimana kehidupan dalam masyarakat sangat cepat berubah, norma- norma sosial dan prilaku masyarakat cepat berganti, ditambah dengan pesatnya perkembangan sarana dan prasarana informasi dan telekomunikasi yang semakin canggih merupakan tantangan tersendiri bagi polisi pamong praja jika tidak ingin tergilas dengan perubahan waktu tersebut maka harus mempersiapkan diri dari sekarang.

Seiring dengan berbagai permasalahan yang berkembang dalam masyarakat maka yang menjadi tantangan utama dan tugas berat bagi penyelenggaraan pemerintahan didaerah adalah melahirkan kader-kader polisi pamong praja yang handal dan profesionalisme yang tinggi serta kinerja yang baik sehingga mampu melaksanakan tugas dan fungsinya dengan penuh rasa tanggung jawab. oleh sebab itu,dalam hal merekruitmen anggota polisi pamong praja tentunya telah memperhatikan hal-hal tertentu sekaligus yang dapat memenuhi standar persyaratan yang telah ditetapkan, sehingga dalam menyeleksi anggota polisi pamong praja harus sesuai dengan mekanisme dan aturan yang sudah ditetapkan, sehingga dapat dinilai secara langsung apakah seseorang itu layak menjadi polisi pamong praja atau tidak sesuai dengan aturan yang berlaku termasuk melalui pendidikan dan pelatihan pada hari ini.

Sementara itu, Ketua Panitia Penyelenggara Yudi Iswanto,SE dalam laporannya memaparkan bahwa maksud dari penyelenggaraan pendidikan dan Pelatihan Dasar Polisi Pamong Praja terse but untuk memantapkan Polisi Pamong Praja yang berwawasan nasional. Sedangkan tujuannya adalah untuk memberikan bimbingan, pengetahuan, kemampuan, keterampilan dan kesampatan bagi calon anggota Polisi Pamong Praja, agar mampu mengemban tugasnya dalam membantu Kepala Daerah. Melaksanakan Kewajiban memelihara ketentraman dan

ketertiban umum, menegakan Peraturan daerah, keputusan Kepala Daerah dan peraturan perundang-undangan lainnya yang berlaku, serta untuk memenuhi kebutuhan akan formasi Anggota Polisi Pamong Praja di Kabupaten Poso.

Peserta Pendidikan dan Pelatihan Polisi Pamong Praja Kabupaten Paso angkatan I Tahun 2009 berjumlah 53 Orang. Dengan tenaga Pengajarjlnstruktur dalam penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan Polisi Pamong Praja Kabupaten Po so antara lain Pejabat Struktural Pemerintah Daerah Kabupaten Po so, Pejabat PolresjBromob, Pejabat TNljKodim, Kejaksaan Negeri Poso, Pengadilan Negeri, Universitas Sintuwu Maroso Poso, KPU Kabupaten Poso dan Kantor Polisi Pamong Praja Kabupaten Poso sedangkan untuk tenaga pelatih, disiapkan pelatih dari SUB DENPOM VII/2-2 POSO yang disiapkan satu kali dua puluh empat jam selama kegiatan berlangsung. ****
PELETAKAN BATU PERTAMA PEMBANGUNAN RUMAH IBADAH GBI

Peletakan batu pertama pembangunan rumah ibadah Gereja Bethel Indonesia (GBI) merupakan salah satu peningkatan sumber daya manusia dalam meningkatkan dan menciptakan manusia yang berakhlak mulia, serta terlahirnya suatu upaya kegiatan keagamaan/kerohanian melalui kebersamaan yang terjalin antar sesama umat manusia. Dimana pembangunan rumah ibadah ini juga sebagai faktor pendorong agar bagaimana setiap umat manusia bisa lebih beriman dan bertaqwa dalam menjalani setiap kegiatannkegiatan keagamaan demi mewujudkan kehidupan masya ra kat yang aman, damai, demokratis dan sejahtera. Demikian disampaikan Bupati Poso Drs. Piet Inkiriwang,MM yang diwakili Kepala Inspektorat Kabupaten Poso Anthony H.Tadjongga,BSc,S.sos saat peletakan batu pertama untuk pembangunan rumah ibadah Gereja Bethel Indonesia, di Kelurahan Kawua, Kecamatan Poso Kota Selatan, Kabupaten Poso, Rabu 21 Januari 2009.

Ketua pengurus GBI Poso/ Karunia Rusu saat pelaksanaan peletakan batu pertama GBI di Kawua, menyampaikan, Bangunan gereja Bethel yang sebelumnya terletak di Jalan Pulau Kalimantan, Kecamatan Poso Kota yang digunakan sejak tahun 1993 hingga sekarang ini (2009), selain bertujuan untuk pelaksanaan ibadah bagi jemaat gereja Bethel, dapat juga meningkatkan keimanan kita terhadap Tuhan melalui puji-pujian/doa. Olehnya, selaku Ketua pengurus jemaat GBI Poso menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Daerah yang telah memberikan bantuannya untuk pembangunan gereja ini (GBI), karena tanpa dukungan/andil dari pemerintah pembangunan ini tidak akan terlaksana.

Sementara Kepala Inspektorat Kabupaten Poso Anthony Tadjongga dalam sambutan Bupati Poso, menyampaikan, tujuan pembangunan gereja ini nantinya untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan dalam kehidupan beragama, sehingga dapat menjalin kebersamaan dengan menjalin tali silaturahmi antar sesama umat beragama. Oleh sebabnya, peletakan batu pertama pembangunan rumah ibadah ini (GBI) hendaknya dijadikan sejarah penting untuk dihayati sungguh-sungguh oleh jemaat Tuhan, bahwa semua ini boleh terjadi atas kemurahan Tuhan. "Karena kita percaya jika bukan tuhan yang membangun rumah ini, maka sia-sialah orang yang membangunnya," jelasnya.

Ditambahkannya pula, pemerintah daerah juga telah memprogramkan bagi setiap pembangunan rumah-rumah ibadah, baik itu gereja, mesjid maupun tempat ibadah lainnya, pemda memberikan bantuan sebesar sepuluh juta rupiah. Olehnya, Anthony berharap, agar selalu memelihara rasa kebersamaan dan kekompakan, baik antara panitia pembangunan maupun dengan seluruh jemaat tuhan terutama dalam melaksanakan amanat tri panggilan gereja yakni bersekutu, bersaksi dan melayani. ********
SEKKAB POSO MELEPAS PAWAI SOSIALISASI MASSAL PNPM MANDIRI MASYARAKAT PERKOTAAN

Bertempat di halaman depan Kantor Bupati Poso, 5ekretaris Daerah Kabupaten Poso Drs. Amdjad Lawasa,MM melepas secara resmi rombongan pawai Sosialisasi Masal Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan Tingkat Kabupaten Poso Tahun 2009. Rabu, 21 Januari 2009.

Dalam,laporan singkatnya panitia penyelenggara Drs. Sudirman K. Udja,M.Si. menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu bentuk penjabaran dari program PNPM Mandiri masyarakat perkotaan yang ditujukan untuk memberikan sosialisasi dan pengetahuan baru bagi masyarakat sehingga masyarakat dapat terlibat langsung dalam proses pembangunan. Pawai ini diikuti oleh warga masyarakat yang tergabung dalam badan keswadayaan masyarakat di 14 kelurahan yang ada di Kab. Poso serta sejumlah relawan yang tergabung dalam program PNPM dengan jumlah peserta sekitar 250 orang yang nantinya akan melakukan konvoi melewati sejumlah kecamatan di Kab. Poso.

Sementara Sekkab Poso dalam kata-kata pelepasannya menyatakan bahwa pemerintah daerah menyambut gembira kegiatan seperti ini dan diharapkan kiranya nanti kegiatan serupa dapat terus berjalan bahkan dikembangkan. Sehingga dapat memotivasi masyarakat untuk ikut andil dalam proses pembangunan daerah yang kesemuanya ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat itu sendiri. Karena keberhasilan suatu daerah dapat diukur dari berhasil tidaknya pemerintah daerah meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.

Pelepasan rombongan pawai sosialisasi massal PNPM mandiri masyarakat perkotaan tingkat Kabupaten Poso ditandai dengan pelepasan balon oleh Sekkab Poso Drs. Amdjad Lawasa,MM didampingi Dandim 1307 Poso Letkol. Inf. Suwanto,SIP serta para Kepala Dinas, Badan, Kantor dan Bagian di Lingkup Pemda Poso.*******

Tidak ada komentar: